Minggu, 24 Januari 2021
Rabu, 20 Januari 2021
Pengaruh Ilmu Teknologi Terhadap Lunturnya Budaya Bangsa Pada Generasi Muda
Analisis Video Menggunakan Tiga Konsep
Minggu, 10 Januari 2021
Resensi Novel "Perempuan Di Titik Nol"
Jumat, 08 Januari 2021
Aku dan Diriku
Bagiku dan bagimu hidup kita berbeda, tak tahu mana yang lebih baik dan lebih banyak. Pengalamanmu atau pengalamanku, perkenalkan namaku Sugiati nama singkat yang diberikan kedua orang tua ku untuk mengarungi hidup ini. Kali ini dalam tulisan ini aku akan memberi tahu sedikit banyak tentang apa, kenapa dan harus apa. Maksudnya bagaimana ?
Maksudnya begini, sederhana saja dalam hidupku dan hidupmu pasti memiliki pengalaman baik itu yang membangun ataupun yang membantumu berdiri setelah jatuh dan memaksamu untuk kembali bangun. Bagaimana aku sekarang, adalah kebangkitanku setelah kesakitan yang ku alami dulu.
Waktu itu, ku kira hidupku adalah hidup yang nyaris saja sempurna, cinta dan pengorbanannya menjadi dua hal yang selalu ku banggakan dan ku pelihara ke panjang umurannya. Tapi ternyata aku salah sebab yang membuat hidupku hampir saja jatuh dan susah untuk berdiri lagi yakni kedua hal itu. Kalian pasti pernah jatuh dan cinta, apakah kalian pernah merasakan setelah mencintai dan berkorban kalian di ombang-ambing rasa sakit yang tak tertahan. Ku kira semua pernah.
Aku yang waktu itu merasa bahwa tidak ada hidup yang sempurna lagi, kesakitan yang ada telah menghancurkan harapanku untuk hidup bahagia. Hahaha bodohnya aku waktu itu, menganggap bahwa semua hanya tentang cinta. Sebulan berlalu, hampir sulit untuk menjalani hari-hari baik dalam hidupku, aku menyadari ternyata hidupku segampang itu terjebak dalam cinta dan permainannya.
5 Mei 2020, pagi itu aku berjanji pada diriku sendiri, untuk ya sudahlah tentang semua yang terjadi yang datang biar datang yang pergi silakan pergi. Aku mulai hidupku yang baru, aku persilahkan cara Tuhan kembali melingkarkan senyumku. Sedikit demi sedikit rasa sakit itu hilang.
Ternyata bangkit dari rasa itu adalah pilihan yang tepat, entah hari apa waktu itu yang jelas saat itu aku sedang memperjuangkan impianku untuk masuk di perguruan tinggi negeri, persiapan panjang dan matang membuatku lupa bahwa aku pernah hampir hilang karena jatuh cinta. Beruntung, aku menyadari bahwa kelangsungan hidup bukan hanya tentang hari itu, hari-hari selanjutnya masih panjang mari berjuang dan buktikan.
Segala upaya aku lakukan dari memohon kepada Tuhan, hingga mengusahakan segalanya yang patut diusahakan. SBMPTN adalah jalan ninjaku. Tidak mudah mengusahakan hal itu, tetapi semua bisa karena terbiasa. Setiap hariku ku isi dengan kegiatan positif dan kesibukan yang produktif. Belajar dan belajar adalah jawabannya. Aku yang waktu itu pernah sangat bodoh, kali ini harus lebih pintar menghadapi hari-hari baru, aku harus tahu bahwa hidup ini keras tak akan lunak jika hanya mengandalkan cinta, cinta dan cinta saja.
Kepada diriku, ku katakan “ayo bangkit, hidupmu terlalu berharga untuk hal-hal yang membuat semua sia-sia” aku menyadari bahwa aku terlalu lemah jika bermain dengan rasa, memang terkadang seseorang yang kuat sekalipun akan menjadi lemah jika sudah berbicara perihal rasa.
Pagi itu, 25 Juli 2020 aku jatuh dan terpental jauh dari kendaraan yang ku naiki bersama kakakku waktu itu kami hendak ke Surabaya merupakan rangkaian hari sebelum aku mengikuti tes masuk perguruan tinggi negeri. Sakit sekali. Entah, hari itu aku berpikir hidupku telah berakhir. Haha lucu aku mengingatnya berdiam diri di sudut jalan itu dan menahan rasa nyeri yang sangat menggangguku. Seketika aku menyadari bahwa ternyata hidup tak sesempit itu banyak sekali hal yang patut di syukuri sebelum akhirnya menyalahkan keadaan dan terus menyalahkan bukan berarti kau adalah jagoan.
Tibalah hari di mana tes itu dimulai, aku bertekad pada diriku mari buktikan jangan gagal ada banyak pasang mata yang tak ingin kau buat kecewa. Di muka ruangan itu aku duduk dan berharap semua sesuai rencana. Hingga waktu berjam-jam telah berlalu, akhirnya perjuangan ini usai tapi belum berlalu. Kataku.
Setelah hari itu aku menerapkan kata-kata singkat dalam hidupku, sudahlah pergi, kerjakan, dan lupakan. Begitu kataku untuk diriku sendiri. Hal itu adalah caraku mengobati rasa cemas dan waswas setelah utbk selesai. Sebab, pengumuman nanti adalah penentu masa depanku maka hal itu lebih penting dari bodohnya aku meratapi cinta yang datang dulu.
Aku pulang dari Surabaya, dengan perasaan yang amat sangat bahagia mungkin singgah sebentar di kota adalah hal yang membuatku lupa bahwa dulu aku pernah bodoh karena lupa. Ada sepasang manusia yang patut dibahagiakan yakni ayah dan ibu, aku tidak patut untuk egois memelihara rasa sakit itu terus menerus. Jika bukan aku yang mulai merubah hidupku menjadi lebih baik maka siapa yang akan mengusahakan gemilangnya masa tua orang tua ku nanti.
Semua telah berlalu, masa kalut dalam hidupku sudah menjadi kenangan yang tak akan pernah aku lupakan selalu di dalam hidupku, sebab karena itu aku berjuang lebih keras untuk membuktikan bahwa hidup terlalu picik jika hanya mengandalkan cinta yang menggebu hingga membuat diri ini sangat bodoh, tertatih dan terbelenggu.
Pagi itu Agustus 2020, pengumuman SBMPTN tinggal hitungan jam, ku beranikan diriku untuk tetap tenang dan menganggap bahwa semua akan baik-baik saja. Hasilnya pasti sesuai keinginanku. Kataku. Namun, untuk berpikir demikian butuh keberanian besar. Bagaimana jika hasilnya di luar ekspetasiku?
“Selamat anda lulus seleksi SBMPTN 2020” kata itu kemudian menyambukku dan berhasil menghadirkan rasa haru setelah perjalanan dan pengorbanan yang aku lewati. Sebab kali ini perjalanan dan pengorbanan itu bukan untuk ke picikkan hidup. Itu adalah perjuangan sesungguhnya menapaki gemerlapnya hidup yang kian hari kian keras saja.
Sejak saat itu aku berpikir bahwa lebih baik tak berlebihan dalam hal apa pun apalagi perihal sesuatu yang membuatmu tersungkur yaitu cinta dan sejenisnya. Inilah aku, aku yang pernah dibuat terlena oleh cinta dan permainannya kemudian kembali bangkit dengan keberhasilan yang ku bawa. Memang tidaklah mudah bangkit dari rasa sakit tetapi semua akan lebih susah jika kita hanya membiarkannya berdiam dan terpelihara di dalam diri kita. Hilangkan saja, mulai lah berdamai dengan diri sendiri, mulai lah kembali pada hal-hal yang membuat hidupmu lebih berarti. Tak perlu hiraukan tentang kenangan yang katamu susah dilupakan. Aku bisa Ya waktu itu aku bisa.
Sekali lagi inilah aku, aku berhasil keluar dari kerasnya cinta dan permainannya. Ku harap kau juga begitu. Jangan menjadi bodoh pada hal-hal yang membuatmu tersungkur dan jatuh. Sudahlah biarkan perasaan itu menguasaimu sesaat setelah itu bangkit dan buktikan pada dunia bahwa semua yang sakit akan sembuh dan semua yang sulit akan diganti mudah.
Aku dan diriku, ingin menyampaikan sesuatu, jangan mudah terbelah antara jiwamu dan ragamu hanya karena semua perasaan yang menghancurkanmu tetapi mulailah untuk selalu mengusahakan yang kau bisa hingga rasa sakit dan semacamnya hilang dan berganti bahagia.
sumber gambar:edit canva/2024 Inikah Bagian Peringatan-Mu? Ya Allah, hari ...
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiajoFF95ZKTnYRnOLbDSI161JdOMgUeif0_dz1_mzxcFi7lgk9j5DWPjzOZIPk7fHKBsl26vFPe9X3JMlV0Ii1n-cSd97txXuRQZsif4U2Q05wnd6elIfKHQKqkUpVVW1G7HRZsNa8T-Se-no8Eb2iigIUCGaZH2RMqHcqIvPeFqQ7RlXX4YRzMHmxS64/w381-h112/Green%20Minimalist%20Blog%20Post%20Linkedin%20Article%20Cover.png)