Judul Buku : Perempuan Di Titik Nol
Pengarang : Nawal el-Saadawi
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
Tebal Buku : 176 Halaman
Novel yang berjudul "Perempuan Di Titik Nol" karya Nawal el-Saadawi ini merupakan novel yang membahas tentang feminisme. Dimana dalam novel ini mengecam pedas perihal ketidak adilan perlakuan laki-laki terhadap perempuan yang dianggap telah menindas hak-hak perempuan. Novel ini adalah berisi hasil dari penelitian penulis pada seorang narapidana yaitu perempuan malam bernama Firdaus yang akan dihukum gantung karena membunuh seorang laki-laki. Firdaus adalah seorang perempuan malam yang memiliki kisah masa lalu dimana pada masa lalunya ia pernah dilecehkan oleh laki-laki tanpa disadarinya. Bahkan ia dipaksa oleh pamannya untuk menikah dengan seorang laki-laki yang jauh lebih tua dari dirinya. Dari pernikahan tersebut ia sering mendapat perlakuan yang kurang baik, tetapi setiap kali ia bercerita kepada pamannya, paman Firdaus selalu mengatakan bahwa seorang suami memukul istri itu hal yang wajar. Dari hal itulah Firadus memutuskan menjadi perempuan malam, karena menurutnya perempuan malam lebih memiliki nilai dan harga. Ketika menjadi perempuan malam Firdaus mengenal banyak sekali laki-laki dengan berbagai macam sifatnya. Pada suatu ketika ada seorang pangeran Arab yang ingin dilayaninya, tetapi karena saat itu kemarahan Firdaus sedang memuncak, uang yang diberikan oleh pangeran tersebut disobek oleh Firdaus dan ia berkata "Barangkali sekarang kau akan percaya bahwa saya banar-benar mampu untuk membunuhmu, kau tidak lebih baik dari seekor serangga, dan apa yang kau perbuat hanyalah menghabiskan uang beribu-ribu yang kau ambil dari rakyat mu yang sedang mati kelaparan untuk diberikan kepada pelacur sepertiku”. Selama ini dia diam kemudian memberontak, ia merasa tidak ada keadilan antara laki-laki dan perempuan. Mengapa perempuan menjadi korban penindasan atau selalu diperbudak dan ia juga ingin memperjuangkan hak-hak perempuan. Novel ini memiliki kelebihan diantaranya ceritanya bisa dijadikan pelajaran, meskipun terlihat berat pada tema yang dibahas tentang feminisme tetapi setelah dibaca tidak sama sekali. Pada setiap tokoh yang diceritakan memberi pelajaran dan pengajaran yang disampaikan penulis dalam novel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar