Minggu, 11 Oktober 2020

Sahabat Aksara


Persahabatan adalah hubungan indah yang dirangkai dengan tidak sengaja dan dibangun dengan sebuah cinta. Namaku Sugik, baru-baru ini aku menjadi seorang mahasiswa baru disalah satu kampus negeri di Jawa Timur, setelah perjuangan panjang yang kulalui di tengah pandemi covid 19 akhirnya aku dijumpakan dengan kesempatan mengenyam pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Jumat 14 Agustus 2020 aku persembahkan kata selamat anda lulus sbmptn 2020 kepada kedua orang tuaku ayah, ibu, dan seluruh keluargaku. Kebahagiaan hari itu tak ubahnya juga merasakan tantangan-tantangan ke depan mungkin setelah lulus bisa dikatakan senang tetapi setelah itu akan ada tantangan panjang. 

Pagi itu di bawah kaki langit, aku sibuk menyelesaikan proses daftar ulangku dengan sederet syarat yang harus aku penuhi, di kolom chat whatsapp ku ada dinding grup baru, bersama orang baru sifat baru, dan watak yang baru. Pada awalnya aku tidak tahu entah aku bisa menyesuaikan diri ataukah aku terus jauh. Ternyata dugaanku salah, hari berganti semakin nyata pelukan erat dari jauh itu kurasakan seperti saat seseorang membangun rumah tangga, menjadi pengantin baru ada hal-hal berbeda yang perlu disesuaikan. Aku dan mereka semakin akrab hingga hari-hari berlalu kami dalam satu program studi dipisahkan oleh kelompok-kelompok pengenalan kampus mahasiswa baru. Setelah selesai pkkmb kelas kami telah dibentuk. Aku menjadi bagian kelas 1c sosiologi dengan sebagian teman yang pada waktu itu telah aku kenal. Akhirnya kami disatukan dalam satu kelas dan atap meski belum, hanya grup yang menjadi tempat kami kembali ya, kami disatukan dalam satu grup yang sama. 

Berbaur dan membaur, bersama mereka semakin dekat hingga pada satu hari entah dengan ketidaksengajaan ada orang-orang baru yang mengisi hariku mereka tujuh termasuk aku. Dengan sifat dan watak yang berbeda kita belajar menyesuaikan diri masing-masing. Mereka adalah Mardiyana Chofsho, Balqis Ainil Faradis, Novi Atul Laily, Adhe Putri Citra V.s , Tiktin Khotimah dan Livia Nurul Ummamah termasuk aku didalam-Nya. Bisa ditebak karakter mereka, jika tidak tahu mari kujelaskan.
Mardiyana Chofsho adalah gadis cantik dengan suara sexi yang selalu berbicara perihal polisi dan berbagai hal terkait dengan itu. Panggilannya Diana dia selalu muncul di grup whatsapp kami dengan kata “sek kait tangi” yang artinya itu baru bangun. 
Balqis Ainil Faradis, si rajin menulis hingga pada satu waktu kita semua tidak menulis tetapi dia menulis berlembar-lembar materi hari ini, dia juga si tegar, mengapa? Karena baru-baru ini ayahnya masuk rumah sakit tetapi ia tetap tegar dan kuat bahkan terkadang ketika zoom atau google meet pada satu acara ia rela melakukannya dirumah sakit. Dan mungkin beberapa tugas juga dikerjakan disana. Aku memanggilnya dengan sebutan cak. 
Novi Atul Laily, si santai dengan sederet agenda islaminya selalu muncul tiba-tiba di grup kita entah dengan foto selpinya atau dengan video dirinya. Dia mempunyai lesung pipi, aku memanggilnya Novi.
Adhe Putri Citra V. S, sekretarisku yang selalu cekatan membantuku mengerjakan tugas yang berhubungan dengan kelas, selalu bersikap tenang meski hatinya terguncang haha. Aku memanggilnya Citra. 
Tiktin Khotimah, si gupuh yang selalu bingung dalam hal apa pun entah itu tugas atau apa pun yang berhubungan dengan kelas, apalagi jika diantara kita semua telah selesai sedangkan ia belum tak bisa dibayangkan bagaimana kebingungannya yang ditunjukkan pada kita haha. Aku memanggilnya Tiktin. 
Livia Nurul Ummamah, cewek glowing sebutannya. Cantik, dan memiliki hubungan paling lama dari kita semua. Pacarnya satu kelas dengan kita dan ia selalu muncul dengan cara bicaranya yang apa adanya kadang tak bisa dikontrol tetapi sebenarnya dia baik. Aku memanggilnya Livia. 
Dan aku sendiri, namaku Sugiati biasa dipanggil Sugik aku adalah gadis dengan serba kekurangan tapi mencintai dunia tulis. Entah apa definisimu tentangku. Panggil saja aku dengan sebutan Gik.

Itulah kami, dengan karakter yang berbeda, sifat dan sikap yang tidak bisa ditebak kadang-kadang membuat lucu kadang juga membuat haru.
“You all my reason when i’m smile” kataku di dinding grup kita 
“Artinya?”
“Kalian adalah alasanku tersenyum” jawabku 
“Kamu kenapa sih Gik kok tiba-tiba romantis” kata Citra mereplay chatku itu 
Begitulah kita kadang tidak jelas kadang selalu punya cara untuk tertawa bersama. Yang paling sering kita lakukan adalah melakukan video call haha. Dengan sederet bahan bicara yang berorientasi pada gibah online kita selalu menyiapkan berbagai bahan lucu didalam-Nya. Tetapi kita punya aturan dan tidak sembarangan. 
“Eh, kamu tahu enggak?”
Itu adalah percakapan awal sebelum akhirnya menjurus pada satu bahasan yang menghebohkan.
Tetapi aku suka, mereka apa adanya tidak banyak yang bisa aku lakukan hanya saja aku selalu bersedia ada ketika mereka dalam kesulitan. Menjadi sahabatku tak susah hanya perlu sabar dan tahan amarah, karena aku orang yang parah. Bagiku mereka adalah hadiah terindah yang tidak sengaja dipertemukan namun sengaja bagi Tuhan. Bagiku mereka adalah teman yang selalu punya segudang tawa, mereka punya segudang cara untuk bahagia. Hanya terkadang ketika salah satu dari mereka bersedih aku juga bersedih. Karena mereka adalah bagian ketidaksengajaan yang disatukan oleh Tuhan.

Meskipun kita belum dipertemukan dengan nyata dalam satu tempat yang sama, bertatap muka dan bercanda bersama secara nyata tetapi rasa nyaman itu telah ada. Semoga selamanya. Sahabat aksara adalah sebuah cerita untuk mereka bahwa menjadi sahabatku berarti telah siap menyukai segala kegilaanku, kebucinanku, dan segala yang ada pada diriku. Dan itu mereka. 
Hanya ingin mengucap terima kasih, meski belum lama tetapi kalian telah berhasil menjadi salah satu tawa dalam hidupku. Sahabat bukan seberapa kalian mengenal tetapi seberapa kalian merasa nyaman ketika saling berbincang meski tidak bergandengan. 
Selalu sadari ketika kalian menemui titik terberat dalam hidup ada aku yang akan selalu bersedia meringankan, ada aku yang selalu berupaya menenangkan, ada aku yang selalu bersedia memberi kekuatan sebab bahagia kalian adalah bahagiaku. Terima kasih untuk kisah klasik ini. 





2 komentar:

                                                                sumber gambar:edit canva/2024 Inikah Bagian Peringatan-Mu? Ya Allah, hari ...