Kamis, 01 Oktober 2020

Cabikan Merah


Dalam hidup gagal dan sukses adalah dua hal yang saling berdampingan. Hari itu mungkin bukan hariku. Satu kata, satu tarikan nafas, aku kecewa, aku gagal. Sempat ku bertanya pada diriku "aku salah apa".

Jam menunjukan pukul 13.00 wib aku memandangi layar handphone ku beberapa menit sebelumnya hingga waktu itu pun tiba, aku genggam erat handphone ku sembari ku ucap 

  "Bismillahirohmanirohim" kataku dalam hati 

Ku ketik dengan sedikit gugup nomor pendaftaran dan tanggal lahirku, kemudian cepat-cepat ku ketuk tulisan "lihat hasil seleksi"

Bammmmm… .

Aku gembira sesaat melihat tulisan 

"Selamat, anda dinyatakan lolos snmptn 2020" karena tidak percaya kemudian ku ulangi lagi dan ternyata benar dugaanku bahwa itu keliru. 

Tulisan "Anda tidak lulus snmptn 2020, silahkan mengikuti sbmptn 2020" ahhh… rasanya hatiku benar-benar hancur saat itu. 

Kalian tahu kawan sakit saat itu lebih sakit dari patah hati, lebih sakit dari sakit gigi, lebih sakit dari apapun ketika melihat ayah dan ibu berpura-pura mengucap "Tidak apa-apa" tapi aku tidak pernah tahu bagaimana mereka juga merasakan kehancuran yang ditahan, bagaimana mereka merasa hancur ketika anak kesayangannya gagal untuk yang pertama kalinya dalam kehidupan yang sesungguhnya. 

Tanpa pikir panjang ku letakan ponselku aku melamun atas rasa sakit dan kecewa itu, mengingat akan perjuangan-perjuangan yang telah aku lakukan sebelumnya, do'a-do'a yang mengalir dari atau bukan dari bibirku. 

  "Gimana Gik hasilnya"

  "Gagal"

Notifikasi di whatsapp ku terus muncul menanyakan perihal itu rasanya akan ingin diam saja, tidak menanggapi mereka tapi apakah aku harus seperti itu kurasa tidak usah seperti itu, semua orang pernah gagal dan hari itu giliranku. 

Tidak benar jika aku mengatakan aku baik-baik saja, diluar itu aku benar-benar hancur lebih hancur dan tak pernah sehancur ini sebelumnya. 

Tapi aku bersyukur memiliki teman sekaligus sahabat yang baik yang mengerti dan memahami situasiku, yang mau dan bersedia menguatkanku, bukan hanya ketika aku berhasil saja dia datang tapi ketika aku benar-benar hancur dan terpuruk ia hadir menyuguhkan sejuta harapan yang harus aku rangkai dari awal kembali. 

Setiap kalimat yang dituturkan nya membuatku sedikit lupa akan rasa sakit atas gagalku itu, setiap untaian kata semangat sederhana itu membuatku merasa bangkit untuk tidak terus memikirkan hal itu. 

Bagiku dia adalah malaikat baik yang Tuhan kirim untuk dijaga dan tidak untuk ku sia-siakan, dia sahabatku jangan diambil ya. Kataku. 

Sejak saat itu tidurku tak lagi nyenyak, aku tak lagi dapat memimpikan hari-hari indah seperti sebelumnya bahkan hari itu telah berlalu tapi masih saja terlintas dalam pikirku cabikan pada tulisan merah di ponselku. 

Sempat ku ulangi lagi, tapi hasilnya tetap sama tetap gagal haha ku pikir setelah hari itu ada keajaiban di hari selanjutnya ternyata tidak. 

Tapi ya sudahlah memang dalam kehidupan gagal adalah bumbu paling sedap yang pernah kita rasakan dari gagal kita akan merasa lebih baik lagi dari gagal kita akan kembali membuka dan membakar semangat untuk berpacu lagi. 

Perjuangan ku belum selesai, bagai mendayung mimpi aku hanya jatuh diantara bunga teratai yang masih di pinggiran saja ini belum ke tengah bahkan ke pelabuhan yang nyata. 

SBMPTN menungguku bersama senyuman akan kusambut hari baru dengan harapan baru, akan ku rangkai cerita gagal ku untuk kuceritakan pada anak cucuku. 

Setelah ini aku berencana akan mengikuti SBMPTN do'akan. Aku yakin bahwa aku bukan satu-satu nya yang gagal masih banyak orang-orang yang gagal tapi kemudian mereka berproses untuk lebih baik lagi dan tidak pernah ada jalan yang selalu lurus akan ada saatnya jalan itu menemui lubangnya. 

Bahkan moment itu aku abadikan pada info whatsapp ku, coba lihat. 

Disitu tertera tanggal, bulan, dan tahun dimana aku gagal untuk yang pertama kalinya dalam kehidupan ku yang sesungguhnya agar supaya saat aku berhasil nanti aku selalu mengingat bahwa sukses itu tidak mudah, tak semudah menyeduh kopi lalu kau hidangkan dengan sedikit sajak yang menambah romantisme suasana mu. 

Setidaknya aku punya keluarga yang bersedia menggandengku kemanapun aku pergi, merangkulku ketika aku dalam ketakutan dan bersedia mengulurkan tangan ketika aku dalam kesusahan tidak ada orang sehebat keluarga, seburuk apapun mereka tetap mereka tempatku pulang. 

Mulai hari ini dan hari-hari selanjutnya aku akan bangkit aku akan menjadi aku yang kuat seperti sebelumnya, aku akan menunjukan pada dunia bahwa ini loh dunia aku, ini loh dunia aku yang gagal lalu kemudian Tuhan temukan dengan keberhasilan. Do'akan. 





1 komentar:

                                                                sumber gambar:edit canva/2024 Inikah Bagian Peringatan-Mu? Ya Allah, hari ...