Nim : 200521100107
Tema : Mahasiswa Angkatan Emas
Dalam Memenuhi Tugas Essay Pertama Mata Kuliah SSBI.
Pengalaman ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia. Berasal dari kata peng-alam-an. Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan.
Dalam dunia kerja istilah pengalaman juga digunakan untuk merujuk pada pengetahuan dan ketrampilan tentang sesuatu yang diperoleh lewat keterlibatan atau berkaitan dengannya selama periode tertentu. Secara umum, pengalaman menunjuk kepada mengetahui bagaimana atau pengetahuan prosedural daripada pengetahuan proporsional.
Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman juga diketahui sebagai pengetahuan empirikal atau pengetahuan posteriori. Seorang dengan cukup banyak pengalaman di bidang tertentu dipanggil ahli.
Pengalaman juga dapat diartikan sebagai suatu kejadian yang dialami oleh setiap individu dan melibatkan individu itu sendiri. Pengalaman itu bermacam-macam dapat berupa pengalaman sedih, senang, kecewa, atau perasaan bahagia. Setiap orang pasti memiliki pengalaman dalam hidupnya.
Seperti pada Maret 2020 saya yang saat itu sedang bersemangat untuk melakukan simulasi ujian nasional yang hampir saja dilakukan harus dipatahkan dengan kabar tiba-tiba teman saya mengabari lewat chat katanya hari ini tidak jadi simulasi. Saya sempat bingung waktu itu mengapa tidak jadi simulasi saya sudah siap sekali waktu itu. Setelah saya menanyakan kepada guru dan wali kelas ternyata benar hari itu libur. Hal itu lagi-lagi karena covid 19. Tidak akan dapat dilupakan saat-saat itu korona adalah momok paling menakutkan sepanjang tahun 2020 karena penyakit ini pula banyak orang berguguran semua aktivitas terancam dihentikan, bumi koma, pekerjaan porakporanda, sekolah diliburkan dan bahkan tempat-tempat ibadah rela ditutup karena penyebab dari penyakit tersebut salah satunya adalah adanya tular menular yang disebabkan perkumpulan. Untuk memutus rantai covid 19 pemerintah menghimbau masyarakat untuk tetap dirumah saja.
Begitu pun saya, yang seharusnya pada saat itu wisuda terasa sangat indah menjadi momen paling menyenangkan dimana saya memakai toga didampingi kedua orang tua saya hal itu hanya tinggal angan tanpa terjadian yang nyata.
Pelaksanaan ujian nasional ditiadakan, agenda wisuda dibatalkan, sekolah terpaksa diberhentikan tiba-tiba tanpa satu aba-aba menjadi satu cerita paling bersejarah dalam hidup saya. Saat itu saya juga sedang menunggu pengumuman snmptn yang pendaftarannyasaya ikuti sebelum korona menyerang. Di tengah hiruk pikuk covid 19 disana pula awal perjuangan saya dimulai, kegagalan demi kegagalan saya lalui dengan segudang sabar dan semangat berjuang lagi menjadi modal paling bergengsi yang saya perlukan waktu itu. Tulisan gagal pada cabikan merah secara virtual itu masih terngiang jelas dalam pandangan saya dimana saya gagal dalam perjuangan saya yang sesungguhnya, saya gagal diawal perjuangan saya. Melihat kedua orang tua yang berusaha tersenyum, melihat kedua orang tua yang berusaha menguatkan tetapi tidak bisa dipungkiri rasa sakit dari kegagalan itu selalu menggerogoti perasaan saya. Setiap yang berhubungan dengan snmptn selalu saya tutup rapat telinga saya agar tidak mendengarnya, sebab rasa itu terasa begitu sakit ketika diungkit kembali lagi-lagi cabikan merah itu selalu menghantui dalam setiap langkah dan kenangan itu bukan hanya sebagai kenangan kegagalan namun telah saya jadikan suatu pelajaran untuk terus berproses tanpa kenal lelah sebab saya sadar ini bukan akhir dari segalanya masih ada kesempatan baru seperti sbmptn. Sbmptn sama-sama merupakan seleksi masuk perguruan tinggi negeri tetapi perbedaannyasbmptn menggunakan tes sedangkan snmptn hanya menggunakan nilai rapor sempat bingung dan diambang pusing waktu itu ditengah pandemi harus pergi keluar kota untuk mengikuti sbmptn 2020 tetapi apa boleh buat bagi saya ini telah masuk dalam daftar perjuangan saya yang sesungguhnya.
Berbagai rintangan dan tantangan yang harus saya lewati itu mengelilingi perjuangan ini mulai dari pelaksanaan utbksbmptn yang diundur karena adanya covid 19 kemudian skema pelaksanaan sbmptn berganti menjadi dua gelombang kebetulan waktu itu saya mendapat gelombang kedua yaitu pada tanggal 25 Juli 2020 tak berhenti dari situ saja masih banyak tantangan lain lagi, tiba-tiba waktu itu gubernur Jawa Timur mengumumkan bahwa seluruh peserta utbksbmptn harus melakukan rapid tes sungguh saya dan teman yang lain sangat keberatan akan adanya hal itu karena di samping repotnya pelaksanaan rapid tes, biayanya juga mahal tetapi apa boleh buat itu sudah masuk sebagai salah satu persyaratan dan kami harus memenuhinya. H-7 sebelum saya berangkat ke Surabaya kota yang dipilih untuk saya melaksanakan utbk saya melakukan rapid tes dengan perasaan bimbang tidak karuan, bagaimana jika hasil rapid tes nanti reaktif semua fikiran-fikiran negatif itu masuk dalam benak saya tetapi sekali lagi saya yakinkan dalam diri saya bahwa saya bisa melewati rintangan ini demi mengikuti sbmptn 2020. Setelah menunggu beberapa jam akhirnya hasil rapid itu pun keluar dengan gemetar saya membukanya dan ketika saya membaca bahwa hasilnya non reaktif tidak bisa digambarkan lagi suasana hati saya waktu itu benar-benar bersyukur dan bahagia. Sebelum rapid tes saya membeli vitamin, berolahraga lari dan berbagai macam cara saya lakukan agar hasil rapid tes itu non reaktif dan ya, ternyata usaha tidak menghianati hasil. Saya bisa berangkat ke Surabaya untuk melaksanakan utbk pada tanggal 25 Juli nanti. Hari demi hari saya lewati dengan berbagai usaha yang saya lakukan mungkin bisa disebut saya saat itu berusaha sangat keras dimulai dari bangun tidur saya sholatsubuh kemudian saya mencuci baju, mandi setelah matahari terbit saya melaksanakan sholatdhuha memohon kepada Allah agar semua doa-doa saya diijabah setiap pagi saya selalu menyempatkan mengerjakan soal, selain itu siang atau malam hari saya mengikuti Tryoututbk secara online untuk mengasah sejauh mana kemampuan saya dalam mengerjakan soal utbk nanti.
Terkadang saya merasa bahwa perjuangan ini berat sekali tetapi saya berpikir kembali yang memilih jalan ini adalah saya sendiri, orang tua yang mendoakan dan Tuhan yang meridhoi seketika semangat itu kembali lagi.
Tibalah hari ini hari dimana saya harus berangkat ke Surabaya untuk melaksanakan tes utbk tetapi sebelum itu saya tinggal dirumah sepupu saya yang kebetulan juga di Surabaya. Disana banyak sekali cerita menarik, mengharukan, dan menjadi sebuah cerita saat saya berhasil. Pada hari dimana h-3 pelaksanaan utbk saya diajak oleh kakak saya ke Mojokerto terlebih dahulu berkunjung ke rumah kakak ipar saya. Kami berangkat sore jam 17.00 tiba disana kira-kira 19.00 setelah melakukan perjalanan itu akhirnya saya tiba di kota Mojokerto sesampainya disana saya makan, sholat kemudian istirahat karena besok harus kembali ke Surabaya lagi. Jadi di Mojokerto saya hanya semalam.
Masih teringat jelas pagi itu aku bersiap-siap untuk merapikan pakaianku untuk kembali ke Surabaya keadaan masih sangat gelap aku dan kakakku melewati jalan-jalan yang masih sepi itu. Tiba-tiba ditengah perjalanan ada satu cobaan yang membuat saya dan kakak bingung ban sepeda yang kami naiki bocor sedangkan di sepanjang jalan tak satu punbengkel tambal ban buka. Kami mendorong sepeda itu beberapa meter hingga matahari terbit dan akhirnya ada bengkel tambal ban yang buka dan bersedia memperbaiki ban sepeda kakakku.
Setelah semua selesai kami melanjutkan perjalanan dengan sedikit buru-buru karena kakak harus bekerja juga, pada jalan yang berhadapan dengan sebuah gedung besar ada mobil didepan kami menyalakan isyarat belok tetapi isyarat itu dinyalakan tiba-tiba sedangkan kakak sudah sangat kencang mengendarai sepedanya itu dengan saya yang duduk dibelakangnya. Kejadian itu benar-benar tidak bisa saya lupakan bagaimana motor dan mobil bertabrakan secara tiba-tiba dan saya berada diatasnya bersama kakak. Seketika saya terpental jauh dari tempat dimana saya berada saat itu. Rasanya seperti mati rasa tidak sakit hanya dada saya sesak waktu itu karena saya jatuh dalam keadaan tengkurap sedangkan kakak yang saat itu tertimpa sepeda motor cepat-cepat untuk bangun dan berdiri menanyai bagaimana saya, keadaan saya, dan apakah saya baik-baik saja. Untung saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan kami masih baik-baik saja hanya luka ringan biasa saja waktu itu. Kemudian kami melanjutkan perjalanan pulang ke Surabaya ke rumah sepupu kami.
Dengan tubuh yang dipenuhi bercak darah saya diobati kakak sepupu saya, sedangkan kakak tetap pergi bekerja meskipun kakinya saat itu sakit akibat terbentur aspal.
Pagi itu 25 Juli 2020 saya sempat takut karena nanti siang akan melakukan tes utbk dengan bermodal yakin saya berangkat diantar oleh gojek yang pada waktu itu diamanati kakak saya karena kakak harus bekerja. Dengan segala persiapan dan keperluan yang dibutuhkan saya berangkat, sesampainya dikampus ada sederet tata cara yang harus saya dan teman-teman peserta lain yang harus dilakukan mulai dari check in berkas-berkas termasuk didalamnya hasil rapid tes, menunggu diruang tunggu, setelah beberapa jam ada aba-aba persiapan memasuki ruangan kami semua diperkenankan memakai faceshield, sarung tangan dan membawa handsanitizer.
Saya berjalan naik satu demi satu tangga yang ada saat itu hingga sampailah saya pada tangga ke tiga. Di depan pintu sudah ada pengawas yang bertugas mengecek perlengkapan kami. Setelah itu saya duduk masih ingat sekali pada saat itu saya duduk pada meja nomor delapan, dengan sangat yakin saya mengerjakan soal-soal itu bermodal niat, doa dan usaha-usaha yang telah saya lakukan. Saya yakin akan lulus utbk. Setelah beberapa jam akhirnya waktu mengerjakan berakhir saya keluar dari ruangan itu dengan dua rasa, pertama lega karena sudah dapat menyelesaikan tes dan kedua takut akan hasil yang saya dapat nanti.
Tetapi setelah itu saya berusaha melupakan, membiarkan dan berpasrah jika rezeki tidak akan tertukar. Hingga bulan Agustus tepatnya tanggal 14 pengumuman sbmptn itu dilakukan. Saya yang sedari pagi menunggu dengan cara menyibukkan diri agar tidak ke pikiran hal tersebut akhirnya dijumpakan juga dengan pukul 15.00 wibdimana pengumuman itu dimulai.
Saya ketik perlahan nomor pendaftaran dan tanggal, bulan, serta tahun lahir saya akhirnya hasil itu keluar dengan sangat bangga saya mempersembahkan hasil selamat anda dinyatakan lulus sbmptn 2020 di Universitas Trunojoyo Madura program studi sosiologi untuk kedua orang tua saya.
Seperti ada rasa tidak percaya dengan berbagai rintangan di masa pandemi, ketidakpastian, dan masa menakutkan ini saya berhasil lulus sbmptn tersebut. Hal ini tidak akan saya lupakan dimana dalam sepanjang sejarah kita semua dihadapkan dengan pandemi ini dan saya dituntut untuk berjuang pertama kali dalam hidup saya yang sesungguhnya ditengah-tengah pandemi ini.
Maka jangan menyerah untuk segala hal yang susah sebab jika kita hanya pasrah maka kita tidak akan bisa berhasil meraih asa dan cita-cita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar