Jumat, 16 Oktober 2020

Kamu Mampu Ketika Kamu Berani Memulai

Nama : Sugiati 
Nim : 200521100107
Tema : Mahasiswa Angkatan Emas 
Dalam Memenuhi Tugas Essay Pertama Mata Kuliah SSBI. 

Pengalaman ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia. Berasal dari kata peng-alam-an. Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan  hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan.
Dalam dunia kerja istilah pengalaman juga digunakan untuk merujuk pada pengetahuan dan ketrampilan tentang sesuatu yang diperoleh lewat keterlibatan atau berkaitan dengannya selama periode tertentu. Secara umum, pengalaman menunjuk kepada mengetahui bagaimana atau pengetahuan prosedural daripada pengetahuan proporsional.
Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman juga diketahui sebagai pengetahuan empirikal atau pengetahuan posteriori. Seorang dengan cukup banyak pengalaman di bidang tertentu dipanggil ahli.
Pengalaman juga dapat diartikan sebagai suatu kejadian yang dialami oleh setiap individu dan melibatkan individu itu sendiri. Pengalaman itu bermacam-macam dapat berupa pengalaman sedih, senang, kecewa, atau perasaan bahagia. Setiap orang pasti memiliki pengalaman dalam hidupnya. 

Seperti pada Maret 2020 saya yang saat itu sedang bersemangat untuk melakukan simulasi ujian nasional yang hampir saja dilakukan harus dipatahkan dengan kabar tiba-tiba teman saya mengabari lewat chat katanya hari ini tidak jadi simulasi. Saya sempat bingung waktu itu mengapa tidak jadi simulasi saya sudah siap sekali waktu itu. Setelah saya menanyakan kepada guru dan wali kelas ternyata benar hari itu libur. Hal itu lagi-lagi karena covid 19. Tidak akan dapat dilupakan saat-saat itu korona adalah momok paling menakutkan sepanjang tahun 2020 karena penyakit ini pula banyak orang berguguran semua aktivitas terancam dihentikan, bumi koma, pekerjaan porakporanda, sekolah diliburkan dan bahkan tempat-tempat ibadah rela ditutup karena penyebab dari penyakit tersebut salah satunya adalah adanya tular menular yang disebabkan perkumpulan. Untuk memutus rantai covid 19 pemerintah menghimbau masyarakat untuk tetap dirumah saja.
Begitu pun saya, yang seharusnya pada saat itu wisuda terasa sangat indah menjadi momen paling menyenangkan dimana saya memakai toga didampingi kedua orang tua saya hal itu hanya tinggal angan tanpa terjadian yang nyata. 

Pelaksanaan ujian nasional ditiadakan, agenda wisuda dibatalkan, sekolah terpaksa diberhentikan tiba-tiba tanpa satu aba-aba menjadi satu cerita paling bersejarah dalam hidup saya. Saat itu saya juga sedang menunggu pengumuman snmptn yang pendaftarannyasaya ikuti sebelum korona menyerang. Di tengah hiruk pikuk covid 19 disana pula awal perjuangan saya dimulai, kegagalan demi kegagalan saya lalui dengan segudang sabar dan semangat berjuang lagi menjadi modal paling bergengsi yang saya perlukan waktu itu. Tulisan gagal pada cabikan merah secara virtual itu masih terngiang jelas dalam pandangan saya dimana saya gagal dalam perjuangan saya yang sesungguhnya, saya gagal diawal perjuangan saya. Melihat kedua orang tua yang berusaha tersenyum, melihat kedua orang tua yang berusaha menguatkan tetapi tidak bisa dipungkiri rasa sakit dari kegagalan itu selalu menggerogoti perasaan saya. Setiap yang berhubungan dengan snmptn selalu saya tutup rapat telinga saya agar tidak mendengarnya, sebab rasa itu terasa begitu sakit ketika diungkit kembali lagi-lagi cabikan merah itu selalu menghantui dalam setiap langkah dan kenangan itu bukan hanya sebagai kenangan kegagalan namun telah saya jadikan suatu pelajaran untuk terus berproses tanpa kenal lelah sebab saya sadar ini bukan akhir dari segalanya masih ada kesempatan baru seperti sbmptn. Sbmptn sama-sama merupakan seleksi masuk perguruan tinggi negeri tetapi perbedaannyasbmptn menggunakan tes sedangkan snmptn hanya menggunakan nilai rapor sempat bingung dan diambang pusing waktu itu ditengah pandemi harus pergi keluar kota untuk mengikuti sbmptn 2020 tetapi apa boleh buat bagi saya ini telah masuk dalam daftar perjuangan saya yang sesungguhnya. 

Berbagai rintangan dan tantangan yang harus saya lewati itu mengelilingi perjuangan ini mulai dari pelaksanaan utbksbmptn yang diundur karena adanya covid 19 kemudian skema pelaksanaan sbmptn berganti menjadi dua gelombang kebetulan waktu itu saya mendapat gelombang kedua yaitu pada tanggal 25 Juli 2020 tak berhenti dari situ saja masih banyak tantangan lain lagi, tiba-tiba waktu itu gubernur Jawa Timur mengumumkan bahwa seluruh peserta utbksbmptn harus melakukan rapid tes sungguh saya dan teman yang lain sangat keberatan akan adanya hal itu karena di samping repotnya pelaksanaan rapid tes, biayanya juga mahal tetapi apa boleh buat itu sudah masuk sebagai salah satu persyaratan dan kami harus memenuhinya. H-7 sebelum saya berangkat ke Surabaya kota yang dipilih untuk saya melaksanakan utbk saya melakukan rapid tes dengan perasaan bimbang tidak karuan, bagaimana jika hasil rapid tes nanti reaktif semua fikiran-fikiran negatif itu masuk dalam benak saya tetapi sekali lagi saya yakinkan dalam diri saya bahwa saya bisa melewati rintangan ini demi mengikuti sbmptn 2020. Setelah menunggu beberapa jam akhirnya hasil rapid itu pun keluar dengan gemetar saya membukanya dan ketika saya membaca bahwa hasilnya non reaktif tidak bisa digambarkan lagi suasana hati saya waktu itu benar-benar bersyukur dan bahagia. Sebelum rapid tes saya membeli vitamin, berolahraga lari dan berbagai macam cara saya lakukan agar hasil rapid tes itu non reaktif dan ya, ternyata usaha tidak menghianati hasil. Saya bisa berangkat ke Surabaya untuk melaksanakan utbk pada tanggal 25 Juli nanti. Hari demi hari saya lewati dengan berbagai usaha yang saya lakukan mungkin bisa disebut saya saat itu berusaha sangat keras dimulai dari bangun tidur saya sholatsubuh kemudian saya mencuci baju, mandi setelah matahari terbit saya melaksanakan sholatdhuha memohon kepada Allah agar semua doa-doa saya diijabah setiap pagi saya selalu menyempatkan mengerjakan soal, selain itu siang atau malam hari saya mengikuti Tryoututbk secara online untuk mengasah sejauh mana kemampuan saya dalam mengerjakan soal utbk nanti. 

Terkadang saya merasa bahwa perjuangan ini berat sekali tetapi saya berpikir kembali yang memilih jalan ini adalah saya sendiri, orang tua yang mendoakan dan Tuhan yang meridhoi seketika semangat itu kembali lagi.
Tibalah hari ini hari dimana saya harus berangkat ke Surabaya untuk melaksanakan tes utbk tetapi sebelum itu saya tinggal dirumah sepupu saya yang kebetulan juga di Surabaya. Disana banyak sekali cerita menarik, mengharukan, dan menjadi sebuah cerita saat saya berhasil. Pada hari dimana h-3 pelaksanaan utbk saya diajak oleh kakak saya ke Mojokerto terlebih dahulu berkunjung ke rumah kakak ipar saya. Kami berangkat sore jam 17.00 tiba disana kira-kira 19.00 setelah melakukan perjalanan itu akhirnya saya tiba di kota Mojokerto sesampainya disana saya makan, sholat kemudian istirahat karena besok harus kembali ke Surabaya lagi. Jadi di Mojokerto saya hanya semalam. 

Masih teringat jelas pagi itu aku bersiap-siap untuk merapikan pakaianku untuk kembali ke Surabaya keadaan masih sangat gelap aku dan kakakku melewati jalan-jalan yang masih sepi itu. Tiba-tiba ditengah perjalanan ada satu cobaan yang membuat saya dan kakak bingung ban sepeda yang kami naiki bocor sedangkan di sepanjang jalan tak satu punbengkel tambal ban buka. Kami mendorong sepeda itu beberapa meter hingga matahari terbit dan akhirnya ada bengkel tambal ban yang buka dan bersedia memperbaiki ban sepeda kakakku. 
Setelah semua selesai kami melanjutkan perjalanan dengan sedikit buru-buru karena kakak harus bekerja juga, pada jalan yang berhadapan dengan sebuah gedung besar ada mobil didepan kami menyalakan isyarat belok tetapi isyarat itu dinyalakan tiba-tiba sedangkan kakak sudah sangat kencang mengendarai sepedanya itu dengan saya yang duduk dibelakangnya. Kejadian itu benar-benar tidak bisa saya lupakan bagaimana motor dan mobil bertabrakan secara tiba-tiba dan saya berada diatasnya bersama kakak. Seketika saya terpental jauh dari tempat dimana saya berada saat itu. Rasanya seperti mati rasa tidak sakit hanya dada saya sesak waktu itu karena saya jatuh dalam keadaan tengkurap sedangkan kakak yang saat itu tertimpa sepeda motor cepat-cepat untuk bangun dan berdiri menanyai bagaimana saya, keadaan saya, dan apakah saya baik-baik saja. Untung saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan kami masih baik-baik saja hanya luka ringan biasa saja waktu itu. Kemudian kami melanjutkan perjalanan pulang ke Surabaya ke rumah sepupu kami. 
Dengan tubuh yang dipenuhi bercak darah saya diobati kakak sepupu saya, sedangkan kakak tetap pergi bekerja meskipun kakinya saat itu sakit akibat terbentur aspal. 

Pagi itu 25 Juli 2020 saya sempat takut karena nanti siang akan melakukan tes utbk dengan bermodal yakin saya berangkat diantar oleh gojek yang pada waktu itu diamanati kakak saya karena kakak harus bekerja. Dengan segala persiapan dan keperluan yang dibutuhkan saya berangkat, sesampainya dikampus ada sederet tata cara yang harus saya dan teman-teman peserta lain yang harus dilakukan mulai dari check in berkas-berkas termasuk didalamnya hasil rapid tes, menunggu diruang tunggu, setelah beberapa jam ada aba-aba persiapan memasuki ruangan kami semua diperkenankan memakai faceshield, sarung tangan dan membawa handsanitizer.

Saya berjalan naik satu demi satu tangga yang ada saat itu hingga sampailah saya pada tangga ke tiga. Di depan pintu sudah ada pengawas yang bertugas mengecek perlengkapan kami. Setelah itu saya duduk masih ingat sekali pada saat itu saya duduk pada meja nomor delapan, dengan sangat yakin saya mengerjakan soal-soal itu bermodal niat, doa dan usaha-usaha yang telah saya lakukan. Saya yakin akan lulus utbk. Setelah beberapa jam akhirnya waktu mengerjakan berakhir saya keluar dari ruangan itu dengan dua rasa, pertama lega karena sudah dapat menyelesaikan tes dan kedua takut akan hasil yang saya dapat nanti. 

Tetapi setelah itu saya berusaha melupakan, membiarkan dan berpasrah jika rezeki tidak akan tertukar. Hingga bulan Agustus tepatnya tanggal 14 pengumuman sbmptn itu dilakukan. Saya yang sedari pagi menunggu dengan cara menyibukkan diri agar tidak ke pikiran hal tersebut akhirnya dijumpakan juga dengan pukul 15.00 wibdimana pengumuman itu dimulai.
Saya ketik perlahan nomor pendaftaran dan tanggal, bulan, serta tahun lahir saya akhirnya hasil itu keluar dengan sangat bangga saya mempersembahkan hasil selamat anda dinyatakan lulus sbmptn 2020 di Universitas Trunojoyo Madura program studi sosiologi untuk kedua orang tua saya. 

Seperti ada rasa tidak percaya dengan berbagai rintangan di masa pandemi, ketidakpastian, dan masa menakutkan ini saya berhasil lulus sbmptn tersebut. Hal ini tidak akan saya lupakan dimana dalam sepanjang sejarah kita semua dihadapkan dengan pandemi ini dan saya dituntut untuk berjuang pertama kali dalam hidup saya yang sesungguhnya ditengah-tengah pandemi ini. 
Maka jangan menyerah untuk segala hal yang susah sebab jika kita hanya pasrah maka kita tidak akan bisa berhasil meraih asa dan cita-cita. 

Senin, 12 Oktober 2020

Mengenal Pemikiran Emile Durkheim

         
            

BAB 1
PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 
Dalam mempelajari sosiologi kita tentu perlu memahami tokoh sosiologi salah satunya Emile Durkheim agar lebih mengetahui segala pemikiranya dan karya-karyanya yang telah dituangkan baik itu ide atau gagasannya yang luar biasa hal itu akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah
•Siapa Emile Durkheim?
•Apa saja karya Emile Durkheim?
•Apa saja pemikiran Emile Durkheim?

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu selain untuk menyelesaikan tugas pengantar sosiologi juga untuk memberikan informasi agar dapat mengenal Emile Durkheim lebih jauh lagi, agar dapat mengembangkan pengetahuan supaya tahu lebih banyak, dapat mengetahui karya dari Emile Durkheim itu sendiri, selain itu diharapkan dapat lebih memahami pemikiran yang dicetuskan Emile Durkheim.

BAB 2
PEMBAHASAN 

2.1 Biografi Tokoh
Durkheim dilahirkan di Epinal, Prancis, yang terletak di Loariene. Ia berasal dari keluarga Yahudi Prancis yang saleh - ayah dan kakeknya adalah Rabi. Hidup Durkheim sendiri sama sekali sekuler. Malah kebanyakan dari karyanya dimaksudkan untuk membuktikan bahwa fenomena keagamaan berasal dari faktor-faktor sosial dan bukan Ilahi. Namun, latar belakang Yahudinya membentuk sosiologinya banyak mahasiswa dan rekan kerjanya adalah sesama Yahudi, dan sering kali masih berhubungan darah dengannya.
Durkheim adalah mahasiswa yang cepat matang. Ia masuk ke Ecole Normale Superiure pada 1879. Angkatannya adalah salah satu yang paling cemerlang pada abad ke-19 dan banyak teman sekelasnya, seperti Jean Jaures dan Henri Bergson kemudian menjadi tokoh besar dalam kehidupan intelektual Prancis. Di ENS Durkheim belajar di bawah Fustel De Coulanges, seorang pakar ilmu klasik, yang berpandangan ilmiah sosial. Pada saat yang sama, ia membaca karya-karya Auguste Comte dan Hebert Spencer. Jadi, Durkheim tertarik dengan pendekatan ilmiah terhadap masyarakat sejak awal kariernya. Ini adalah konflik pertama dari banyak konflik lainnya dengan sistem akademik Prancis, yang tidak mempunyai kurikulum ilmu sosial pada saat itu. Durkheim merasa ilmu-ilmu kemanusiaan tidak menarik. Ia lulus dengan peringkat kedua terakhir dalam angkatannya ketika ia menempuh ujian agrégation syarat untuk posisi mengajar dalam pengajaran umum dalam ilmu filsafat pada 1882.
Minat Durkheim dalam fenomena sosial juga didorong oleh politik. Kekalahan Prancis dalam Perang Prancis-Prusia telah memberikan pukulan terhadap pemerintahan republikan yang sekuler. Banyak orang menganggap pendekatan katolik, dan sangat nasionalistik sebagai jalan satu-satunya untuk menghidupkan kembali kekuasaan Prancis yang memudar di daratan Eropa. Durkheim, seorang Yahudi dan sosialis, berada dalam posisi minoritas secara politik, suatu situasi yang membakarnya secara politik. Peristiwa Dreyfus pada 1894 hanya memperkuat sikapnya sebagai seorang aktivis.
Seseorang yang berpandangan seperti Durkheim tidak mungkin memperoleh pengangkatan akademik yang penting di Paris, dan karena itu setelah belajar sosiologi selama setahun di Jerman, ia pergi ke Bordeaux pada 1887, yang saat itu baru saja membuka pusat pendidikan guru yang pertama di Prancis. Di sana ia mengajar pedagogi dan ilmu-ilmu sosial (suatu posisi baru di Prancis). Dari posisi ini Durkheim memperbarui sistem sekolah prancis dan memperkenalkan studi ilmu-ilmu sosial dalam kurikulumnya. Kembali, kecenderungannya untuk mereduksi moralitas dan agama ke dalam fakta sosial semata-mata membuat ia banyak dikritik.
Tahun 1890-an adalah masa kreatif Durkheim. Pada 1893 ia menerbitkan “pembagian kerja dalam masyarakat”, pernyataan dasariahnya tentang hakikat masyarakat manusia dan perkembanganya. Pada 1895 ia menerbitkan “Aturan-aturan metode sosiologis”, sebuah manifesto yang menyatakan apakah sosiologi itu dan bagaimana ia harus dilakukan. Ia pun mendirikan Jurusan Sosiologi pertama di Eropa di Universitas Bourdeaux. Pada 1896 ia menerbitkan jurnal L'Année Sociologique untuk menerbitkan dan mempublikasikan tulisan-tulisan dari kelompok yang kian bertambah dari mahasiswa dan rekan (ini adalah sebutan yang digunakan untuk kelompok mahasiswa yang mengembangkan program sosiologinya). Dan akhirnya, pada 1897, ia menerbitkan “Bunuh diri”, sebuah studi kasus yang memberikan contoh tentang bagaimana bentuk sebuah monografi sosiologi.
Pada 1902 Durkheim akhirnya mencapai tujuannya untuk memperoleh kedudukan terhormat di Paris ketika ia menjadi profesor di Sorbonne. Karena universitas-universitas Prancis secara teknis adalah lembaga-lembaga untuk mendidik guru-guru untuk sekolah menengah, posisi ini memberikan Durkheim pengaruh yang cukup besar – kuliah-kuliahnya wajib diambil oleh seluruh mahasiswa. Apa pun pendapat orang, pada masa setelah peristiwa dreyfus, untuk mendapatkan pengangkatan politik, Durkheim memperkuat kekuasaan kelembagaannya pada 1912 ketika ia secara permanen diberikan kursi dan mengubah namanya menjadi kursi pendidikan dan sosiologi. Pada tahun itu pula ia menerbitkan karya besarnya yang terakhir “Bentuk-bentuk elementer dari kehidupan keagamaan”.
Perang Dunia I mengakibatkan pengaruh yang tragis terhadap hidup Durkheim. Pandangan kiri Durkheim selalu patriotik dan bukan internasionalis ia mengusahakan bentuk kehidupan Prancis yang sekuler, rasional. Tetapi datangnya perang dan propaganda nasionalis yang tidak terhindari yang muncul sesudah itu membuatnya sulit untuk mempertahankan posisinya. Sementara Durkheim giat mendukung negaranya dalam perang, rasa enggannya untuk tunduk kepada semangat nasionalis yang sederhana (ditambah dengan latar belakang Yahudinya) membuat ia sasaran yang wajar dari golongan kanan Prancis yang kini berkembang. Yang lebih parah lagi, generasi mahasiswa yang telah dididik Durkheim kini dikenai wajib militer, dan banyak dari mereka yang tewas ketika Prancis bertahan mati-matian. Akhirnya, René, anak laki-laki Durkheim sendiri tewas dalam perang – sebuah pukulan mental yang tidak pernah teratasi oleh Durkheim. Selain sangat terpukul emosinya, Durkheim juga terlalu lelah bekerja, sehingga akhirnya ia terkena serangan lumpuh dan meninggal pada 1917.

2.2 Karya-Karya Tokoh
Sepanjang masa hidupnya Emile Durkheim menghasilkan sejumlah karya (buku). Dimulai pada tahun 1893 ketika ia menerbitkan disertasi doktoralnya yang berjudul The Division of Labor In Society dan tesisnya dalam bahasa latin tentang Montisquieu, tahun 1895: The Rules of Sociological Method, 1897: Suicide, 1912: The Elementary Formsof Religious Life. 1898, ia menerbitkan jurnal L’annee Sociologique yang berpengaruh terhadap pengembangan sosiologi.

Salah satu karya terbesar dan terpenting yang diberikan oleh Durkheim adalah pemisahan sosiologi dari filsafat, dalam hal ini merintis Sosiologi sebagai salah satu disiplin akademis, dan memberikan batasan cakupan yang jelas dengan ilmu Psikologi. 

2.3 Pemikiran-Pemikiran Tokoh
Peranan Emile Durkheim adalah sebagai tokoh sosiologi yang memberikan pemikirannya tentang kelompok sosial. Emile Durkheim membagi kelompok sosial menjadi dua, yaitu kelompok sosial solidaritas mekanik dan yang didasarkan pada solidaritas organik. Solidaritas mekanik merupakan ciri masyarakat masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. tTiap-tiap kelompok dapat memenuhi keperluan mereka masing-masing tanpa memerlukan bantuan atau kerja sama dengan kelompok di luarnya.
Dalam masyarakat yang menganut solidaritas mekanik, yang di utamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Seluruh warga masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif, yaitu suatu kesadaran yang memiliki tiga karakteristik yaitu mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok, ada di luar warga, dan bersifat memaksa. Sanksi terhadap pelanggaran kesadaran bersama akan di kenai hukuman yang bersifat represif (hukuman pidana). Kesadaran bersama itu menjaga persatuan, sedangkan hukuman bertujuan agar kondisi tidak seimbang akibat perilaku menyimpang dapat di pulihkan kembali.
Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. bentuk solidaritas ini bersifat mengikat sehingga unsur-unsur di dalam masyarakat tersebut saling bergantung. Karena adanya kesalingtergantungan ini, ketiadaan salah satu unsur akan mengakibatkan ganguan pada kelangsungan hidup masyarakat.
Pada masyarakat dengan solidaritas orgnik, ikatan utama yang mempersatukan masyarakat bukan lagi kesadara kolektif, melainkan kesepakatan yang terjalin di antara berbagai profesi. Hukum yang menonjol bukan hukum pidana, melainkan ikatan hukum perdata. Sanksi terhadap pelanggaran kesepakan bersama bersifat restitutif. Artinya, si pelanggar harus membayar ganti rugi kepada yang di rugikan untuk mengembalikan keseimbangan yang telah ia langgar.

Dalam buku Rules Of Sociological Method (1965) Durkheim menawarkan definisinya mengenai sosiologi. Menurut Durkheim, bidang yang harus dipelajari sosiologi ialah fakta sosial, yaitu “fakta yang berisikan cara bertindak, berfikir, dan merasakan yang mengendalikan individu tersebut”. Untuk memperjelas definisi ini, Durkheim mengemukakan bahwa fakta sosial adalah “setiap cara bertindak, yang telah baku ataupun tidak, yang dapat melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu”. Cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang bagaimanakah yang menurut Durkheim dapat mengendalikan individu, dapat memaksa individu? Contoh yang diberikan Durkheim mengenai fakta sosial ialah, antara lain, hukum, moral, kepercayaan adat-istiadat, tata cara berpakaian, kaidah ekonomi. Fakta sosial tersebut mengendalikan dan dapat memaksa individu, karena bilamana individu melanggarnya ia akan terkena sanksi. Fakta sosial seperti inilah yang menurut Durkheim menjadi pokok perhatian sosiologi.

 Bab 3
 PENUTUP

A. Kesimpulan 
Jika Comte dan ahli sosiologi lain yang mengikutinya membagi sosiologi menjadi statistika sosial dan dinamika sosial, maka majalah L’annee Sociologique Durkheim dan rekan-rekannya memperkenalkan pembagian lain. Berdasarkan pokok bahasannya, sosiologi mereka klasifikasikan menjadi bagian yang terdiri atas sosiologi umum, sosiologi agama, sosiologi hukum dan moral, sosiologi kesejahteraan dan statistik moral, sosiologi ekonomi, morfologi sosial, dan sejumlah pokok bahasan yang mencakup sosiologi estetika, teknologi, bahasa, dan perang.

B. Saran 
Sebaiknya kita dapat memahami tentang Emile Durkheim dan pemikirannya agar dapat menambah wawasan kita tentang bagaimana sosiologi sebenarnya sebelum dikenal sebagai ilmu yang saat ini dipelajari manusia dan dikatakan sebagai ilmu yang membicarakan tentang masyarakat serta kehidupanya. Penulis memohon maaf jika ada kekurangan penulisan. Silahkan sampaikan kritik dan saran.

DAFTAR PUSTAKA 
Sunarto, Kamanto. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/%C3%89mile_Durkheim
https://brainly.co.id/tugas/6940576

Makalah ini disusun oleh : Sugiati


Minggu, 11 Oktober 2020

Sahabat Aksara


Persahabatan adalah hubungan indah yang dirangkai dengan tidak sengaja dan dibangun dengan sebuah cinta. Namaku Sugik, baru-baru ini aku menjadi seorang mahasiswa baru disalah satu kampus negeri di Jawa Timur, setelah perjuangan panjang yang kulalui di tengah pandemi covid 19 akhirnya aku dijumpakan dengan kesempatan mengenyam pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Jumat 14 Agustus 2020 aku persembahkan kata selamat anda lulus sbmptn 2020 kepada kedua orang tuaku ayah, ibu, dan seluruh keluargaku. Kebahagiaan hari itu tak ubahnya juga merasakan tantangan-tantangan ke depan mungkin setelah lulus bisa dikatakan senang tetapi setelah itu akan ada tantangan panjang. 

Pagi itu di bawah kaki langit, aku sibuk menyelesaikan proses daftar ulangku dengan sederet syarat yang harus aku penuhi, di kolom chat whatsapp ku ada dinding grup baru, bersama orang baru sifat baru, dan watak yang baru. Pada awalnya aku tidak tahu entah aku bisa menyesuaikan diri ataukah aku terus jauh. Ternyata dugaanku salah, hari berganti semakin nyata pelukan erat dari jauh itu kurasakan seperti saat seseorang membangun rumah tangga, menjadi pengantin baru ada hal-hal berbeda yang perlu disesuaikan. Aku dan mereka semakin akrab hingga hari-hari berlalu kami dalam satu program studi dipisahkan oleh kelompok-kelompok pengenalan kampus mahasiswa baru. Setelah selesai pkkmb kelas kami telah dibentuk. Aku menjadi bagian kelas 1c sosiologi dengan sebagian teman yang pada waktu itu telah aku kenal. Akhirnya kami disatukan dalam satu kelas dan atap meski belum, hanya grup yang menjadi tempat kami kembali ya, kami disatukan dalam satu grup yang sama. 

Berbaur dan membaur, bersama mereka semakin dekat hingga pada satu hari entah dengan ketidaksengajaan ada orang-orang baru yang mengisi hariku mereka tujuh termasuk aku. Dengan sifat dan watak yang berbeda kita belajar menyesuaikan diri masing-masing. Mereka adalah Mardiyana Chofsho, Balqis Ainil Faradis, Novi Atul Laily, Adhe Putri Citra V.s , Tiktin Khotimah dan Livia Nurul Ummamah termasuk aku didalam-Nya. Bisa ditebak karakter mereka, jika tidak tahu mari kujelaskan.
Mardiyana Chofsho adalah gadis cantik dengan suara sexi yang selalu berbicara perihal polisi dan berbagai hal terkait dengan itu. Panggilannya Diana dia selalu muncul di grup whatsapp kami dengan kata “sek kait tangi” yang artinya itu baru bangun. 
Balqis Ainil Faradis, si rajin menulis hingga pada satu waktu kita semua tidak menulis tetapi dia menulis berlembar-lembar materi hari ini, dia juga si tegar, mengapa? Karena baru-baru ini ayahnya masuk rumah sakit tetapi ia tetap tegar dan kuat bahkan terkadang ketika zoom atau google meet pada satu acara ia rela melakukannya dirumah sakit. Dan mungkin beberapa tugas juga dikerjakan disana. Aku memanggilnya dengan sebutan cak. 
Novi Atul Laily, si santai dengan sederet agenda islaminya selalu muncul tiba-tiba di grup kita entah dengan foto selpinya atau dengan video dirinya. Dia mempunyai lesung pipi, aku memanggilnya Novi.
Adhe Putri Citra V. S, sekretarisku yang selalu cekatan membantuku mengerjakan tugas yang berhubungan dengan kelas, selalu bersikap tenang meski hatinya terguncang haha. Aku memanggilnya Citra. 
Tiktin Khotimah, si gupuh yang selalu bingung dalam hal apa pun entah itu tugas atau apa pun yang berhubungan dengan kelas, apalagi jika diantara kita semua telah selesai sedangkan ia belum tak bisa dibayangkan bagaimana kebingungannya yang ditunjukkan pada kita haha. Aku memanggilnya Tiktin. 
Livia Nurul Ummamah, cewek glowing sebutannya. Cantik, dan memiliki hubungan paling lama dari kita semua. Pacarnya satu kelas dengan kita dan ia selalu muncul dengan cara bicaranya yang apa adanya kadang tak bisa dikontrol tetapi sebenarnya dia baik. Aku memanggilnya Livia. 
Dan aku sendiri, namaku Sugiati biasa dipanggil Sugik aku adalah gadis dengan serba kekurangan tapi mencintai dunia tulis. Entah apa definisimu tentangku. Panggil saja aku dengan sebutan Gik.

Itulah kami, dengan karakter yang berbeda, sifat dan sikap yang tidak bisa ditebak kadang-kadang membuat lucu kadang juga membuat haru.
“You all my reason when i’m smile” kataku di dinding grup kita 
“Artinya?”
“Kalian adalah alasanku tersenyum” jawabku 
“Kamu kenapa sih Gik kok tiba-tiba romantis” kata Citra mereplay chatku itu 
Begitulah kita kadang tidak jelas kadang selalu punya cara untuk tertawa bersama. Yang paling sering kita lakukan adalah melakukan video call haha. Dengan sederet bahan bicara yang berorientasi pada gibah online kita selalu menyiapkan berbagai bahan lucu didalam-Nya. Tetapi kita punya aturan dan tidak sembarangan. 
“Eh, kamu tahu enggak?”
Itu adalah percakapan awal sebelum akhirnya menjurus pada satu bahasan yang menghebohkan.
Tetapi aku suka, mereka apa adanya tidak banyak yang bisa aku lakukan hanya saja aku selalu bersedia ada ketika mereka dalam kesulitan. Menjadi sahabatku tak susah hanya perlu sabar dan tahan amarah, karena aku orang yang parah. Bagiku mereka adalah hadiah terindah yang tidak sengaja dipertemukan namun sengaja bagi Tuhan. Bagiku mereka adalah teman yang selalu punya segudang tawa, mereka punya segudang cara untuk bahagia. Hanya terkadang ketika salah satu dari mereka bersedih aku juga bersedih. Karena mereka adalah bagian ketidaksengajaan yang disatukan oleh Tuhan.

Meskipun kita belum dipertemukan dengan nyata dalam satu tempat yang sama, bertatap muka dan bercanda bersama secara nyata tetapi rasa nyaman itu telah ada. Semoga selamanya. Sahabat aksara adalah sebuah cerita untuk mereka bahwa menjadi sahabatku berarti telah siap menyukai segala kegilaanku, kebucinanku, dan segala yang ada pada diriku. Dan itu mereka. 
Hanya ingin mengucap terima kasih, meski belum lama tetapi kalian telah berhasil menjadi salah satu tawa dalam hidupku. Sahabat bukan seberapa kalian mengenal tetapi seberapa kalian merasa nyaman ketika saling berbincang meski tidak bergandengan. 
Selalu sadari ketika kalian menemui titik terberat dalam hidup ada aku yang akan selalu bersedia meringankan, ada aku yang selalu berupaya menenangkan, ada aku yang selalu bersedia memberi kekuatan sebab bahagia kalian adalah bahagiaku. Terima kasih untuk kisah klasik ini. 





Kamis, 08 Oktober 2020

Kiat-Kiat Sederhana Mencintai Dunia Tulis

Kata orang ejaan sebuah kata yang tersusun atas huruf adalah sebuah ungkapan yang dapat dimaknai. Hal tersebut bisa kita dapatkan dengan menulis. Menulis bukanlah sebuah hal yang sulit jika kita mencintainya contoh saja jika kita mencintai seseorang maka apa pun permintaan orang tersebut jika kita mampu maka dengan senang hati, dengan tanpa paksaan kita akan memberikan tanpa perlu imbalan. Seperti itu pula rasa cinta terhadap menulis, banyak orang mengatakan menulis itu sulit, menulis itu adalah sesuatu yang tidak mudah dilakukan oleh sembarang orang. Tapi apakah saat anda belum pernah mencoba berenang anda akan mampu berenang? tentu saja tidak, ketika kita ingin bisa melakukan sesuatu bahkan satu hal yang sulit sekalipun kita harus mampu terjun ke dalamnya cobalah menulis hal-hal sederhana misal saat kita merasa sedih, bahagia dan semua rasa yang kita rasakan kita tuangkan pada satu tulisan yang sederhana atau ketika kita bisa membuat story whatsapp dengan kata-kata yang berisi suatu makna mendalam misal puisi sederhana yang menggambarkan tentang suasana hati kita.

Saya bukan seorang penulis hebat saya hanya pemula yang mencintai dunia tulis entah bisa dikatakan saya mempunyai karya atau saya tidak mempunyai karya, namun jika dikatakan saya mempunyai karya, karya saya tidak sehebat penulis-penulis diluar sana tetapi jika dikatakan saya tidak mempunyai karya saya juga telah berhasil menulis beberapa cerita pendek dengan judul dan genre yang berbeda. Apa pun yang dinobatkan pada saya, pada intinya disini saya akan berbagi tentang bagaimana menulis bagi seorang pemula seperti saya. 

Yang pertama kenalilah sebuah tulisan melalui karya-karya penulis-penulis hebat yang kita idolakan maka dari sana kita akan termotivasi melahirkan karya seperti mereka, kedua mulailah untuk menulis hal-hal sederhana misal dengan menggambarkan keadaan hatimu saat ini dengan tulisan yang ringan dibaca, ketiga mulailah mencari sebuah ide tentang bagaimana agar tidak bosan membaca cintailah membaca karena dengan itu kita akan memiliki satu motivasi dari keindahan satu tulisan yang kita baca, keempat jika kita sudah masuk dalam fase dimana kita ingin menciptakan sebuah karya mulailah menulis di aplikasi-aplikasi menulis seperti wattpad atau kita bisa juga membuat sebuah blog pribadi, kelima agar kita selalu konsisten dalam mencintai dunia tulis hiasilah rasa cinta itu dengan upaya-upaya yang tidak membuat kita bosan misal saat kita membuat cerita di wattpad kita bisa juga membuat sampul dengan mengedit sampul tersebut akan ada rasa senang karena dalam aplikasi edit pasti ada sesuatu yang menarik entah itu tema atau gambar yang disajikan maka kita tidak akan bosan.

Dengan menulis kita akan memahami apa itu rasa lewat sebuah aksara, dengan menulis kita akan bisa mengungkapkan semuanya tanpa ada kata insecure karena tak mampu berkata-kata, dengan menulis kita akan dikenal banyak orang bahkan saat kita meninggal dunia karya kita akan selalu terkenang. 

Mari menulis, mari memulai jika permulaan itu tidak kita mulai dari diri kita sekarang lalu kapan lagi? 




Minggu, 04 Oktober 2020

Ku Lupakan Kamu Dengan Bismillah


Sebuah Cerita Pendek Bertemakan Cinta Tetapi di Dalamnya Juga Mengajarkan Keikhlasan. 

Namaku Lista aku adalah anak perempuan pertama dari keluargaku dan memiliki adik laki-laki. Aku punya banyak keinginan didunia ini salah satunya adalah membahagiakan orang tuaku. Aku memenangkan salah satu lomba menyanyi tingkat nasional dan bagiku hal tersebut telah membuat bangga orang tuaku, terlihat sangat jelas mereka tersenyum lebar menyaksikan kesuksesanku. Aku jatuh cinta untuk yang pertama kalinya dengan lelaki tampan ia bernama Raka. Dia adalah laki-laki yang baik dan bertanggung jawab kepada keluarganya. 

"Lista kita jalan-jalan yuk" 

"Kemana Ka?" 

"Ya, terserah kamu aku ikut"

Saat itu aku dan Raka memutuskan pergi ke suatu tempat, tempat itu sangat ramai dihiasi permainan,ada mandi bola ada juga biang lala. Pasti kalian sudah tahu kan tempat apa yang kumaksud. Tempat tersebut adalah pasar malam. Disana aku dan Raka menghabiskan waktu berdua seakan dunia hanya kita yang punya. 

"Kamu mau es Lis?"

"Mau, rasa coklat"

Anggapan bahwa dunia milik berdua itu semakin terasa nyata saat kita berdua menikmati ice cream dengan gaya kita, Raka mengelap cemong bibirku karena ice cream ku yang belepotan sedangkan aku tersenyum kepada Raka seraya membalas perlakuan manisnya itu. Tidak terasa tiba-tiba langit sudah berwarna semakin gelap, sudah pukul 21.00 wib rupanya.

"Ayo pulang udah malam" ajak Raka 

"Kok pulang sih" kataku, yang terlalu menikmati malam ini 

"Lista, ini udah malam aku ngajak kamu sedangkan kita belum ada ikatan sah nanti apa kata orang dan pasti orang tuamu nyariin aku gak bermaksud apa-apa kok. Bukan aku gak mau lama-lama sama kamu, sebenarnya aku mau banget tapi aku lebih mentingin harga dirimu daripada ego ku"

Kata Raka dengan nada tegasnya meyakinkanku, matanya yang memandangiku dengan penuh kasih sayang dan perhatian membuatku semakin bahagia dan membuatku merasa menjadi wanita paling beruntung didunia ini.

"Yaudah deh ayo pulang"

Raka mengantarku menggunakan motor bebeknya yang juga menjadi saksi cinta kita selama ini. Setelah sampai rumah aku bergegas masuk ke dalam kamar karena tidak mau kalau nanti ayah tanya yang aneh-aneh tentang Raka yang mengantarkanku tadi.

"Malam ini benar-benar indah" gumamku dalam hati sembari senyum-senyum tidak jelas sendirian. 

"Ada apa nak kok senyum-senyum sendiri?" 

"Hmm gapapa yah hehe"

Tiba-tiba ayah masuk dan menanyakan itu, aku hanya bisa menjawab dengan raut tersipu malu sembari melihat ayah yang juga memandangiku. Aku mencintaimu, entah bagaimana kamu itu urusanmu. Aku yakin kau lah yang dikirimkan Tuhan untukku. 

Seperti aku titipkan hatiku padanya dan ia titipkan hatinya kepadaku saja, hubungan kami semakin harmonis hingga pada suatu pagi yang sejuk Raka datang ke rumahku 

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawabku

"Lista, aku ingin berbicara hal yang penting"

"Bicara saja, ada apa?"

"Begini, jadi sepertinya hatiku dan hatimu sudah bertemu. Maukah kamu menikah denganku?"

kata Raka, dengan tegas menyampaikan itu. Aku sempat tertegun sebentar. 

"Ha? Secepat itu?"

"Iya karena mama ingin segera memiliki cucu dan ku rasa aku juga telah siap menikah dan berumah tangga"

"Maaf Raka bukan bermaksud menolak tetapi aku belum siap, sebab menikah itu bukan hal main-main ada dua kepala yang berisi dua pemikiran yang disatukan, ada dua keluarga yang dibersamakan, ada dua ego yang rela halus dipertemukan. Hanya saja aku belum siap membersamaimu. Aku minta maaf"

Saat itu ku lihat jelas sekali tatapan kecewa Raka yang ditunjukkan kepadaku. Aku tahu pasti hatinya patah saat aku mengatakan itu. 

"Ya, tidak apa-apa Lis, aku pulang dulu"

tanpa banyak bicara Raka dengan perasaan kecewanya langsung berpamitan pulang. 

Aku masuk ke dalam rumah. Duduk melamun dan mengingat betapa raut wajah Raka tadi adalah bagian dari penolakanku. 

Wajah lelaki yang kucintai dihiasi rasa kecewa karenaku. Tapi apa boleh buat, aku belum siap membersamainya. 

Aku mencintainya tetapi untuk menikah denganya saat ini belum fikirku.

Sudah beberapa hari setelah kejadian itu rupanya Raka tak pernah sedikitpun mengabariku bahkan untuk mengirimiku pesan singkat saja tidak pernah apalagi bertanya bagaimana keadaanku. 

Aku juga sakit waktu itu, seperti sakit tapi tak berdarah melihat lelaki yang kucintai teluka karena aku. 

"Lis"

bunyi telfonku berisi pesan singkat dari Andre teman Raka yang juga temanku 

"Iya Ndre?"

"Kamu sudah tidak bersama Raka"

Tiba-tiba saja tanpa ada angin tanpa ada badai Andre menanyakan hal itu, aku sempat bingung bagaimana menjawabnya dan memulai menceritakan hal itu mulai dari mana. Kemudian ku ceritakan pelan-pelan.

"Jadi Ndre, sebenarnya Raka ingin mengajak aku menikah tetapi aku belum siap karena bagiku menikah itu bukan hal main-main aku tidak ingin salah saja dikemudian hari"

Kataku menjawab pesan Andre lengkap dengan emoji berlinang air mata rasanya belum cukup menggambarkan betapa merasa bersalahnya aku, tetapi saat itu aku juga merasa bingung apa yang harus aku lakukan. 

"Ow begitu ya Lis, ya aku tahu memang kadang kita perlu memantapkan hati untuk mengambil suatu keputusan agar tidak salah jalan" balas Antre waktu itu

Suatu pagi dibulan Juli, ada yang datang kerumah mengetuk pintu membawa kertas rupanya seperti undangan dan kotak yang tak tahu entah apa isi kotak itu. 

"Apa benar ini rumah mbak Lista?"

"Iya benar mas kenapa ya?"

"Ini mbak ada undangan sekaligus seragam nanti pas acara pernikahan"

Aku sempat bingung, siapa yang menikah sanak saudaraku pun tidak ada yang menikah bulan ini, kalaupun ada pasti aku dikabari. 

"Ya sudah mbak, terimakasih saya permisi"

"Baik, mas terimakasih juga"

Aku masuk ke dalam rumah, sembari ku pegangi kotak yang katanya berisi seragam itu ku buka undangan itu pelan-pelan. Ternyata saat ku buka nama Raka tertera jelas saat itu dengan tinta hitam disandingkan dengan nama seorang wanita yang pasti itu adalah calon istrinya.

Sempat ku ulangi beberapa kali ku pastikan benarkah itu Raka, laki-laki yang ku cintai dan sekarang ia mengirimiku undangan seakan meminta izin kepadaku untuk membersamai wanita lain. Ya, benar itu Raka. Rakaku. 

Masih dibulan Juli aku menghadiri pernikahan lelaki yang kucintai itu, melihatnya berdampingan dengan wanita lain, busana abu-abu dengan adat sunda itu terlihat begitu menggetarkan hati. Aku sempat ingin menangis sempat saja. Tetapi ku berusaha membendung air mataku hanya agar demi terlihat bahwa aku baik-baik saja. Siapapun bisa ku bohongi dengan senyumanku tetapi hatiku tidak bisa dibohongi. Tapi ya sudah karena seharusnya itu aku yang membersamainya tetapi aku belum siap. 

Aku berjalan melenggang dengan senyum simpul di bibirku entah bagaimana orang-orang mengartikan senyuman itu, biar saja. 

Ku salami lelaki yang sempat bersamaku itu, ku ucapkan selamat tetapi hatiku mengatakan aku sakit saat itu, kemudian ku salami juga istrinya yang berdampingan denganya waktu itu. Tangan ibu sembari menggandengku mengisyaratkan bahwa aku harus kuat, ya aku kuat saat itu meski aku harus membendung air mataku sendiri. Tak mengapa ia bukan Rakaku lagi.

Terimakasih Raka, lelaki yang sempat membuatku merasakan jatuh dan cinta, yang sempat membuatku tersenyum tanpa alasan, yang sempat mewarnai hari-hariku tapi hari ini dia bukan Rakaku sekali lagi ku tegaskan dalam hati dan diriku dia bukan Rakaku. Ku ikhlaskan kamu meski berat, ku iring bahagiamu dengan senyuman. 

Terimakasih untuk kisah yang tidak akan pernah ku lupakan dalam sejarah perjalanan cintaku.


Sabtu, 03 Oktober 2020

Bercanda dengan Allah


Aroma kopi itu semakin tercium harumnya. Dengan sigap aku meminumnya tanpa bismillah dan alhamdulillah.

"Stop" kata Ali

"Apa sih ganggu orang ngopi aja"

"Bismillah dulu"

"Bismillah.. " kataku

"Bukan begitu" jawab Ali semakin bawel

"Gimana lagi?"

"Bismillahirohmanirohim"

"Bismillahirohmanirohim" kataku menirukan Ali

Namaku Haris aku dikenal sebagai pemuda sangar yang sering mengganggu orang lain dengan caraku mengambil haknya atau aku adalah seorang pencopet. Sebenarnya aku mencopet untuk ku sedekahkan ke masjid dan orang-orang membutuhkan.

Aku berjalan melenggang di tengah hiruk pikuk pasar dengan dandanan yang sangar. Sembari ku perhatikan pengunjung yang sekiranya pantas aku ambil barang berharga dan uangnya.

Setelah berhasil aku mengambilnya aku bergegas ke masjid untuk menyalurkan uang ini. Rumah suci Allah itu nampak menyejukan dan membuat hati sangat tenang, tujuanku

ke sana hanya untuk menyalurkan uang ini tidak untuk sholat atau yang lain. Saat aku mengulurkan tanganku untuk meletakkan sejumlah uang di kotak tiba-tiba ku perhatikan ada tangan halus dan lembut yang sama-sama masuk ke dalam kotak kecil berwarna coklat itu.

"Maaf mas"

"Oh iya gapapa"

Masih sangat jelas aku mendengar suara lembut itu menyapa ku dengan kata maaf. Aku tersenyum dan melihatnya diam-diam.

"SubhanAllah" dalam hatiku

"Saya permisi mas"

"Ternyata bidadari itu tak bersayap ya" gumamku

"Kenapa mas?"

Ternyata dia mendengar ucapanku

"Gak papa mbak hehe, oh iya aku Haris"

Langsung saja ku perkenalkan namaku tanpa menunggu waktu lama lagi.

"Aku Salwa"

Setelah memberi tahu namanya gadis itu kemudian berjalan keluar masjid. Aku memandangnya dari kejauhan.

"Sungguh indah ciptaan Allah"

Aku terus menggerutu setelah melihat gadis itu.

"Kenapa senyum-senyum" kata ayah

"Gapapa yah, yaudah aku keluar dulu"

Setelah menyahuti pertanyaan ayah aku langsung pergi dengan wajah malu dan salah tingkah itu. Rupanya aku jatuh cinta dengan gadis sholeha itu. Sesekali aku tersenyum.

Seorang copet jatuh cinta dengan wanita sholeha. Tak apa, bukankah jodoh itu tidak memandang status atau apapun itu? Siang itu terasa begitu panas dihiasi aroma keringat yang menyengat dari berbagai penjuru.

"Bro, lu pernah jatuh cinta nggak?"

"Kenapa lu tiba-tiba tanya begitu?"

"Gue jatuh cinta dengan gadis"

"Ya wajarlah kalau dengan waria itu ga boleh"

"Ah lu itu. Ga pernah bisa serius"

"Gimana Ris, haha"

"Gue jatuh cinta tapi dengan gadis yang jelas

berbeda latar belakang dengan gue"

"Maksud lu? "

"Dia sholeha, sedangkan gue copet bro"

"Bukankah cinta itu datang tanpa tahu ke siapa"

"Iya, apakah pantas? "

"Gapapa, jalani aja dulu"

"Gitu ya"

"Oyi bro"

Sedikit lega dan sedikit PD setelah mendengar saran Ali saat itu. Semangatku untuk mengejar cinta sang humaira kembali membara. Matahari menghalangi pandanganku, tapi aku tidak pernah salah memandang Salwa dia Salwaku.

"Assalamualaikum Salwa"

"Waalaikumsalam mas, kok disini ngapain"

"Jumpa kawan lama haha"

"Oh iya"

"Mau kemana"

"Mau pulang"

"Boleh diantar?"

"Jangan belum muhrim"

"Belum? Berarti ada kemungkinan boleh?"

"Jika Allah menghendaki"

Salwa pergi dan semakin jauh dari pandanganku tetapi aku mengejarnya untuk mengutarakan isi hatiku.

"Salwa"

"Loh, ada apa mas"

"Aku mau ngomong"

"Lhah, ngomong apa?"

"Aku cinta sama kamu"

"Silahkan mas, tapi tetap Allah yang

menentukan"

"Jadi boleh?"

"Boleh tapi kalau tidak jodoh jangan nangis Hehe"

Arrghh… tidak bisa digambarkan dengan apapun suasana hatiku saat itu. Seperti orang tertimpa uang dari langit satu karung bahkan lebih dari itu.

Aku mencintai Salwa. Aku rela mencintainya dari kejauhan bukan dengan berpacaran karena aku mencintai gadis sholeha jadi aku harus menerima apapun resikonya.

Hubungan kami semakin dekat, Salwa mulai menaruh hati padaku dan peduli denganku. Tapi saat aku melakukan aksi mencopetku tiba-tiba  Salwa melihatku.

"Kamu ngapain?"

"Ini tidak seperti yang kamu lihat"

"Maaf mas, aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini"

Hubunganku dengan Salwa berakhir sampai disini karena Salwa tahu aku adalah copet. Lagi-lagi karena latar belakangku ini setiap orang yang aku cintai pergi meninggalkanku. 3 hari setelah aku tidak dengan Salwa ayahku kembali ke sisi Allah.

Sungguh cobaan ini mungkin adalah akibat dari dosa-dosaku. Setiap dosa berdampak dalam kehidupan kita. Kata-kata itu aku kutip dari ustad Hanan Attaki. Trnyata benar.

Malam itu, aku tidak bisa tidur karena memikirkan cobaan yang datang bertubi-tubi ini. Dripada tidak bisa tidur mending sholat saja, kataku.

Do'aku saat itu aku memohon agar diampuni dosaku tapi aku ragu apakah Allah mengampuni dosa yang teramat besar ini? Sungguh entah ini permohonan atau kalimat bercandaku dengan Allah.

Itulah kisahku. Hari ini aku sedang duduk bersama Ali membaca cerita itu kami tersenyum. Betapa Allah adalah dzat yang maha asik, ia bisa diajak bercanda tapi ia pasti mengampuni segala dosa, seberapapun besarnya.

Betapa baiknya Allah setelah hal itu aku percaya bahwa setiap Allah menggenggam hatiku aku tidak akan mungkin kecewa. Saat kita berharap hanya kepada Allah kita tidak mungkin kecewa. 

Maka berharap lah hanya kepada Allah jika kita taat dengan Allah maka Allah akan senantiasa mengabulkan doa'a-doa kita.

Allah tidak butuh apa-apa hanya butuh kita taat saja apapun latar belakangnya. In sha Allah. 


Kamis, 01 Oktober 2020

Rintihan Ibu


Sebuah Cerita Pendek Persembahan Untuk Kita Semua. Kawan yang masih ada ibu mari kita jaga dan sayangi. 


Wajar saja jika ibu suka mengeluh, marah-marah, seakan putus asa apalagi jika anak nya tidak menaati ucapan nya. 

Wanita hebat itu tetaplah lelah, jika marah hal itu tidaklah salah. 

Nama ku Elina, hari ini ibuku sakit. Tadi malam kulihat raut nya yang biasa nya ceria terlihat lemah lesu aku tahu malam itu ibu sedang sakit. 

  "Tidak apa-apa bu? "

  Tanyaku 

  "Tidak"

Pagi menyambut ku dengan sejuta harapan baru. Hari ini sekolahku libur, kulihat keadaan ibuku yang semakin parah saja rasa nya. Aku tidak tega melihat nya memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah hari ini. 

Dengan kekuatan hati aku kumpulkan, aku yang biasa nya hanya meminta kepada ibu mulai hari ini aku memberi ibu. 

  "Na, itu baju mu cuci"

  "Iya bu"

Ibu memerintahku mencuci bajuku sembari berbaring diatas tempat tidur. 

Aku mulai mencuci baju ku, aku yang biasa nya hanya mencuci baju saja untuk hari ini semua tugas dan pekerjaan rumah kuatasi.

Membuat sarapan, karena ayah sudah berangkat bekerja aku yang membuatkan sarapan untuk ibu ku, entahlah sebisa ku saja.

Ku letakan wajan diatas kompor, kemudian ku tetesi minyak goreng sedikit demi sedikit 

Kadang juga rasa nya keasinan atau kurang bumbu tapi ayah tetap mengatakan enak. 

Begitulah ayah yang selalu menjaga hatiku tidak pernah mematahkan nya pantas saja jika ayah kusebut lelaki terbaik yang tidak pernah membuat hatiku patah. 

Hari berganti, dengan rentetan harapan supaya ibu cepat sembuh tetapi diluar dugaan ku ibu semakin parah. 

Hari kedua aku menjadi seorang ibu dengan berbagai tugas yang harus ku kerjakan menggantikan peran ibu ku. 

Tidak terasa, langit semakin memerah, sang pencipta kembali melebarkan jubah hitam nya artinya malam telah tiba.

  "Yah, antar ibu ke dokter!"

  Rengek ibu ku 

  "Iya bu"

Ayah dan ibu pergi ke dokter naik sepedah motor, menyusuri jalan itu ibuku menahan nyeri di setiap kujur tubuh nya. 

Ayahku adalah lelaki terbaik yang pernah aku temui, ayahku adalah lelaki hebat, dia sangat menjaga kekasih Nya yaitu ibu. 

Sedangkan aku menunggu dirumah dengan rasa cemas dan menunggu harap. 

Beberapa jam kemudian terdengar suara motor ayah, lega sekali perasaanku. 

Kulihat dari sudut kamarku, ayah menyiapkan obat ibu dengan penuh rasa cinta.                              

Hari ini adalah hari ketiga, sudah tiga hari ibu berbaring ditempat tidur, tergeletak lemah dengan obat-obatan di sampingnya. 

Aku harus menjadi anak hebat yang bisa merasakan peran ibu ku. 

Pagi itu ku awali dengan mencuci baju, setelah mencuci aku bergegas ke warung untuk membeli bahan-bahan masakan sarapan dan makan siang nanti. 

Untuk sarapan aku memilih memasak telur ceplok dan sambal saja, karena aku bukan sosok anak yang jago masak,aku hanya bisa mengerjakan semua sebisa ku. 

Selain itu aku juga harus menyiapkan makanan untuk ibu agar dapat meminum obat pagi ini.

Ternyata seperti ini rasanya menjadi ibu, lelah sangat lelah menanggung semua pekerjaan rumah baru tiga hari aku merasakan nya apalagi ibu yang telah bertahun-tahun menjalani nya, aku tidak bisa membayangkan bagaimana babak belur seorang ibu menjalankan tugas nya, apalagi jika seorang ibu dianggap tidak dapat memberi yang terbaik hal itu sangat salah sebab bagaimanapun ibu tetap berusaha memberi yang terbaik dan apapun yang dilakukan itu tetap yang terbaik. 

Hal itu membuatku memahami bagaimana aku harus menghormati ibu memuliakan nya dan membuat nya selalu merasa senang.

Ibu tidak pernah meminta lebih ia hanya ingin anaknya menaati perintahnya bagi kita hadiah paling istimewa adalah kado-kado dengan barang berharga tapi tidak bagi ibu kado terindah nya adalah rasa taat anak nya.

Sederhana saja yang dapat kita beri dengan segelas teh hangat hasta karya kita dapat membuat ibu tersenyum sempurna dan dalam hatinya menangis bahagia. 

  "Bu ini teh nya"

Kataku sambil meletakan teh diatas meja samping ibu, ibu yang sebelumnya tertidur dia bangun melihat ku meletakan teh itu, aku melihat benar bagaimana mata nya berkaca-kaca saat tahu aku membuatkan nya teh hangat, aku tahu saat itu ia sangat bangga dan bahagia meskipun hanya dengan segelas teh hangat. 

Aku sempat ingin mengeluh menggantikan peran ini tetapi sebelumnya aku ingat bagaimana ibu yang lebih dari ini. 

Hari ini hari keempat aku menjadi seorang ibu seperti hari-hari sebelumnya rutinitasku adalah mencuci baju, membuat sarapan, makan siang dan makan malam menggantikan peran ibu. Sebelum ini 2 hari yang lalu aku dilatih menjadi ibu hingga hari ke 4 dan seterusnya. 

Pagi itu aku membuatkan ayah sarapan juga ibu.

Ibu masih tersenyum saat itu saat aku di dapur kudengar suara pecahan gelas dari kamar ibu. 

Aku bergegas lari menuju kamar ibu dengan perasaan cemas berharap semua baik-baik saja.

Aku mendampingi ibu dirumah sakit, dengan penuh harap tapi tuhan berkehendak lain

Ku pegang tangan ibu ku bisikan pada telinga ibu, agar ibu tetap kuat dan kutuntun ibu mengucap 2 kalimat syahadat tapi kurasakan dingin sekali kemudian kusentuh bawah hidung ibuku periksa nafas nya mengapa nafas wanita hebat itu berhenti, mengapa detak jantung nya pun berhenti, aku terjatuh dari tempat ku berdiri dibawah tempat tidur ibu. 

Sosok wanita yang aku kagumi itu hari ini telah tiada hari keempat aku menggantikan posisi nya menjadi ibu mulai hari ini harus selama nya. 

Dunia ku hilang dan pergi untuk selama Nya, rupa Nya empat hari ini adalah latihan yang sengaja tuhan berikan sebelum ia mengambil nyawa ibu. 

Aku ingin teriak sekencang-kencang nya, mengapa harus aku yang mengalami seperti ini kehilangan sosok ibu setelah diuji ibu sakit kemarin sedangkan teman-teman ku berbahagia tertawa bersama kedua orang tua nya sedang aku telah kehilangan sosok wanita hebat itu. 

Tapi jika aku berpikir bahwa dunia ini tidak adil, aku kembali berfikir bukankah yang menciptakan dunia dan kita semua itu maha adil. 

Mungkin ini adalah cara tuhan mendewasakan ku, dengan diambil nya nyawa ibu, mau tidak mau semua akan hilang dan pergi kehidupan masih terus berjalan sampai tuhan mengatakan pulang. 

Setelah kejadian itu hanya ayah yang menjadi orang kuat yang ku idolakan didunia ini, dia lelaki hebat yang tidak pernah mengeluh meskipun wanita tercinta nya sudah diambil oleh yang maha kuasa. 

Hari itu langit ikut menangis menyaksikan bahwa dunia ku telah hilang tapi semoga aku dipertemukan di surga bersama ibu. 

Hari-hari berikutnya ku jalani dengan baik-baik saja sempat aku ingin teriak dan mengeluh ketika melihat teman-teman dapat bermain dengan bebas sedang aku terkurung dengan keadaan menggantikan peran ibu selama nya. 

Itu lah yang harus kita sadari bahwa ketika ibu kita masih ada jaga dia, lindungi dan muliakan sebab jika sudah tiada kita akan merasakan ingin terluka tapi luka itu tidak berdarah. 

Apakah kita akan menyalahkan tuhan? Tidak mungkin sebab semua sudah diatur oleh nya. 


Ibu 

Terima Kasih untuk babak belur

Terimakasih untuk seluruh cintamu

Selamat jalan 

Selamat tinggal 

Semoga ibu bahagia disana 

Dan disini aku akan terus menjadi wanita kuat 

Wanita kuat seperti ibu 

Aku akan tetap tersenyum lebar 

Meski terkadang lelah 

Yang aku rasakan. 

Lihat nanti cucu-cucumu dari atas sana ibu 

Setelah aku menikah nanti 

Akan aku ceritakan sosok wanita kuat

Seperti ibu. 


Cabikan Merah


Dalam hidup gagal dan sukses adalah dua hal yang saling berdampingan. Hari itu mungkin bukan hariku. Satu kata, satu tarikan nafas, aku kecewa, aku gagal. Sempat ku bertanya pada diriku "aku salah apa".

Jam menunjukan pukul 13.00 wib aku memandangi layar handphone ku beberapa menit sebelumnya hingga waktu itu pun tiba, aku genggam erat handphone ku sembari ku ucap 

  "Bismillahirohmanirohim" kataku dalam hati 

Ku ketik dengan sedikit gugup nomor pendaftaran dan tanggal lahirku, kemudian cepat-cepat ku ketuk tulisan "lihat hasil seleksi"

Bammmmm… .

Aku gembira sesaat melihat tulisan 

"Selamat, anda dinyatakan lolos snmptn 2020" karena tidak percaya kemudian ku ulangi lagi dan ternyata benar dugaanku bahwa itu keliru. 

Tulisan "Anda tidak lulus snmptn 2020, silahkan mengikuti sbmptn 2020" ahhh… rasanya hatiku benar-benar hancur saat itu. 

Kalian tahu kawan sakit saat itu lebih sakit dari patah hati, lebih sakit dari sakit gigi, lebih sakit dari apapun ketika melihat ayah dan ibu berpura-pura mengucap "Tidak apa-apa" tapi aku tidak pernah tahu bagaimana mereka juga merasakan kehancuran yang ditahan, bagaimana mereka merasa hancur ketika anak kesayangannya gagal untuk yang pertama kalinya dalam kehidupan yang sesungguhnya. 

Tanpa pikir panjang ku letakan ponselku aku melamun atas rasa sakit dan kecewa itu, mengingat akan perjuangan-perjuangan yang telah aku lakukan sebelumnya, do'a-do'a yang mengalir dari atau bukan dari bibirku. 

  "Gimana Gik hasilnya"

  "Gagal"

Notifikasi di whatsapp ku terus muncul menanyakan perihal itu rasanya akan ingin diam saja, tidak menanggapi mereka tapi apakah aku harus seperti itu kurasa tidak usah seperti itu, semua orang pernah gagal dan hari itu giliranku. 

Tidak benar jika aku mengatakan aku baik-baik saja, diluar itu aku benar-benar hancur lebih hancur dan tak pernah sehancur ini sebelumnya. 

Tapi aku bersyukur memiliki teman sekaligus sahabat yang baik yang mengerti dan memahami situasiku, yang mau dan bersedia menguatkanku, bukan hanya ketika aku berhasil saja dia datang tapi ketika aku benar-benar hancur dan terpuruk ia hadir menyuguhkan sejuta harapan yang harus aku rangkai dari awal kembali. 

Setiap kalimat yang dituturkan nya membuatku sedikit lupa akan rasa sakit atas gagalku itu, setiap untaian kata semangat sederhana itu membuatku merasa bangkit untuk tidak terus memikirkan hal itu. 

Bagiku dia adalah malaikat baik yang Tuhan kirim untuk dijaga dan tidak untuk ku sia-siakan, dia sahabatku jangan diambil ya. Kataku. 

Sejak saat itu tidurku tak lagi nyenyak, aku tak lagi dapat memimpikan hari-hari indah seperti sebelumnya bahkan hari itu telah berlalu tapi masih saja terlintas dalam pikirku cabikan pada tulisan merah di ponselku. 

Sempat ku ulangi lagi, tapi hasilnya tetap sama tetap gagal haha ku pikir setelah hari itu ada keajaiban di hari selanjutnya ternyata tidak. 

Tapi ya sudahlah memang dalam kehidupan gagal adalah bumbu paling sedap yang pernah kita rasakan dari gagal kita akan merasa lebih baik lagi dari gagal kita akan kembali membuka dan membakar semangat untuk berpacu lagi. 

Perjuangan ku belum selesai, bagai mendayung mimpi aku hanya jatuh diantara bunga teratai yang masih di pinggiran saja ini belum ke tengah bahkan ke pelabuhan yang nyata. 

SBMPTN menungguku bersama senyuman akan kusambut hari baru dengan harapan baru, akan ku rangkai cerita gagal ku untuk kuceritakan pada anak cucuku. 

Setelah ini aku berencana akan mengikuti SBMPTN do'akan. Aku yakin bahwa aku bukan satu-satu nya yang gagal masih banyak orang-orang yang gagal tapi kemudian mereka berproses untuk lebih baik lagi dan tidak pernah ada jalan yang selalu lurus akan ada saatnya jalan itu menemui lubangnya. 

Bahkan moment itu aku abadikan pada info whatsapp ku, coba lihat. 

Disitu tertera tanggal, bulan, dan tahun dimana aku gagal untuk yang pertama kalinya dalam kehidupan ku yang sesungguhnya agar supaya saat aku berhasil nanti aku selalu mengingat bahwa sukses itu tidak mudah, tak semudah menyeduh kopi lalu kau hidangkan dengan sedikit sajak yang menambah romantisme suasana mu. 

Setidaknya aku punya keluarga yang bersedia menggandengku kemanapun aku pergi, merangkulku ketika aku dalam ketakutan dan bersedia mengulurkan tangan ketika aku dalam kesusahan tidak ada orang sehebat keluarga, seburuk apapun mereka tetap mereka tempatku pulang. 

Mulai hari ini dan hari-hari selanjutnya aku akan bangkit aku akan menjadi aku yang kuat seperti sebelumnya, aku akan menunjukan pada dunia bahwa ini loh dunia aku, ini loh dunia aku yang gagal lalu kemudian Tuhan temukan dengan keberhasilan. Do'akan. 





                                                                sumber gambar:edit canva/2024 Inikah Bagian Peringatan-Mu? Ya Allah, hari ...